MENGADU KEPADA SELAIN ALLAH

Posted On // Leave a Comment
MENGADU KEPADA SELAIN ALLAH

Al-Allamah Ibnul Jauzi rahimahullah mengatakan:

كان السّلفُ يكرهونَ الشّكوى إلى الخلق، والشّكوى وإن كان فيها راحة، إلّا أنّها تدلّ على ضعف وذلّ، والصّبر عنها دليل على قوّة وعزّ. وقد كان السّلفُ يكرهون الأنين؛ لأنّه نوع شكوى، فمتى أمكن الصّبر عنه فينبغي أن يصبر، فإذا غلب المرض عُذر. وقال أحمد بن حنبل لابنه: اقرأ عليَّ حديث طاوس أنّه كره الأنين في المرض، فقرأ عليه، فما أنّ حتى مات. وكان جماعة من السّلف يجعلون مكان الأنين ذكر الله سبحانه، والاستغفار، والتعبّد.

"Para salaf terdahulu membenci kebiasaan mengadu kepada makhluk. Meski mengadu bisa memberikan rasa lega, tetapi hal itu menunjukkan kelemahan dan kehinaan. 

Sebaliknya, menahan diri dari mengadu adalah tanda kekuatan dan kemuliaan. 

Para salaf juga tidak menyukai rintihan kesakitan, karena itu termasuk bentuk keluhan. 

Jika seseorang mampu menahan diri dari mengeluh, maka sebaiknya ia bersabar. 

Namun, jika penyakitnya sudah sangat berat, maka ia dimaafkan.

Imam Ahmad bin Hanbal pernah berkata kepada anaknya: "Bacakan kepadaku hadits dari Thawus bahwa ia tidak menyukai rintihan saat sakit."

Lalu hadits itu dibacakan kepadanya, dan setelah itu ia tidak lagi mengeluh hingga wafat.

Sebagian salaf menggantikan rintihan dengan berdzikir kepada Allah, beristighfar, dan beribadah."

Ats Tsabat 'Indal Mamat (55)
____
🛜 https://t.me/alistifadah



0 komentar:

Posting Komentar