𝙆𝙀𝙏𝙄𝙆𝘼 𝘽𝘼𝙉𝙔𝘼𝙆 𝙊𝙍𝘼𝙉𝙂 𝘽𝙀𝙍𝙈𝙄𝙈𝙋𝙄 𝙇𝘼𝙄𝙇𝘼𝙏𝙐𝙇 𝙌𝘼𝘿𝙍, 𝙃𝘼𝙍𝙐𝙎𝙆𝘼𝙃 𝘿𝙄𝙐𝙈𝙐𝙈𝙆𝘼𝙉?
✅ Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan:
مسألة: لو تواطأت رؤيا جماعة على أنهم أروا ليلة القدر في ليلة معينة، فهل من الأحسن أن يعلنوا للناس هذا، أو يسكتوا؟
الجواب: أنا أرى أن يسكتوا؛ لأنه يخشى من أن يغتر الناس بهم، وأن يعجبوا بأنفسهم، وأن يكونوا مرجعًا للناس، ويحصل مفاسد، وليس هناك أحد عنده وحي حتى يقرر ما رأوا، فالأولى إذا رآها أحد رؤيا صدقها الواقع أن يعتبرها بنفسه فقط. ثم إن القول الراجح بلا شك أن ليلة القدر تتنقل، قد تكون في هذه السنة في ليلة خمس وعشرين، وفي السنة الثانية ليلة ثلاث وعشرين مثلا.
Masalah: Jika sekelompok orang sepakat dalam mimpi mereka bahwa mereka melihat Lailatul Qadar pada malam tertentu, apakah lebih baik mengumumkannya kepada orang lain atau tetap diam?
Jawaban: Saya berpendapat bahwa sebaiknya mereka diam saja, karena dikhawatirkan orang-orang akan tertipu oleh mereka, menjadi bangga dengan diri mereka sendiri, dan dijadikan sebagai rujukan oleh masyarakat, yang bisa menimbulkan berbagai dampak negatif.
Selain itu, tidak ada seorang pun yang menerima wahyu sehingga dapat memastikan bahwa apa yang mereka lihat benar adanya.
Oleh karena itu, jika seseorang bermimpi melihat Lailatul Qadar dan ternyata sesuai dengan kenyataan, maka cukup baginya untuk mengambil pelajaran sendiri tanpa perlu mengumumkannya.
Selain itu, pendapat yang lebih kuat tanpa keraguan adalah bahwa Lailatul Qadar berpindah-pindah. Bisa jadi pada suatu tahun jatuh pada malam ke-25, sementara di tahun lain terjadi pada malam ke-23, misalnya.
At Ta'liq 'Ala Shahih Muslim (5/521)
____
🛜 https://t.me/alistifadah
0 komentar:
Posting Komentar