MAKNA KATA GANTI JAMAK PADA FIRMAN ALLAH TENTANG DIRINYA

Posted On // Leave a Comment

❓ *MAKNA KATA GANTI JAMAK PADA FIRMAN ALLAH TENTANG DIRINYA*

💺 Mufti: al-Lajnah ad-Daimah

📩 Pertanyaan kedua dari fatwa nomer 2872:

"Pada sebagian ayat al-Qur'an, Allah menyebut tentang diri-Nya "Kami", dan pada sebagian ayat yang lain Dia menyebutkan "Dia." Yakni Dia terkadang menyebut diri-Nya dalam bentuk jamak (banyak) dan terkadang dengan bentuk tunggal. Maka apakah makna ungkapan ini?"

✅ Jawaban:

"Diantara bentuk gaya bahasa Arab bahwasanya seseorang menyebutkan tentang dirinya dengan kata ganti "kami" dalam rangka pengagungan (terhadap dirinya-pent). Terkadang menyebut dirinya dengan kata ganti orang pertama yang menunjukkan bentuk tunggal seperti ucapannya "aku." Terkadang dengan kata ganti bentuk ketiga seperti "dia." Tiga gaya bahasa semacam ini ada di dalam al-Qur'an. Dan Allah mengarahkan Firman-Nya kepada (orang-orang) Arab dengan gaya bahasa mereka.

❌ Adapun persangkaan orang-orang Nasrani bahwasanya seperti Firman Allah yang Maha Suci:

إِنَّا نَحْنُ نَـزَّلْنَا الذِّكْرَ

"Sesungguhnya Kami yang menurunkan al-Qur'an..."
Dan ayat-ayat yang semisalnya, (menurut mereka) mengandung konsekuensi makna trinitas, maka ini adalah persangkaan yang bathil (tidak benar). Ayat-ayat al-Qur'an, hadits-hadits Nabi, dan kesepakatan ahlul ilmi dan iman (para ulama) menunjukkan akan ketidakbenaran hal tersebut. Seperti Firman Allah Ta’ala:

 وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَ إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيم

" Dan Ilah (sesembahan) kalian adalah Ilah yang Maha Tunggal. Tiada Ilah (sesembahan yang berhak diibadahi) kecuali Dia yang Maha Luas sekaligus Maha menyampaikan kasih sayang-Nya."
(Q.S. Al-Baqarah:163)

✅ Demikian pula Firman Allah Ta'ala:

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَد

" Dialah Allah yang Maha Tunggal. Allah yang kepadanya bergantung segala sesuatu..." hingga akhir surat (al-Ikhlas)

📌 Dan ayat-ayat dengan makna seperti ini (bahwa Allah adalah Maha Tunggal-pent) sangat banyak sekali. Allah lah pemberi taufiq.

وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم

💺 Komite Tetap Untuk Pembahasan Ilmiah dan Fatwa

Ketua: Abdul 'Aziz bin Baz
Wakil ketua: Abdur Razzaq 'Afifi
Anggota: Abdullah bin Ghudayyan
Anggota: Abdullah bin Qu'ud

🍏 Thuwailibul 'Ilmisy Syar'i (TwIS)

🔎 Muraja'ah: Al-Ustadz Sufyan hafizhahullah

🇸🇦 Arabic

السؤال الثاني من الفتوى رقم ( 2872 ):س2: في بعض الآيات القرآنية يقول الله عن نفسه:  (نحن)، وفي بعضها يقول: (هو)، أي أنه يذكر نفسه بالجمع أحيانًا وبالمفرد أحيانًا، فما معنى هذا؟ج2: من أساليب اللغة العربية أن الشخص يعبر عن نفسه  بضمير نحن للتعظيم، ويذكر نفسه بضمير المتكلم الدال على المفرد كقوله: (أنا)، وبضمير الغيبة نحو (هو)، وهذه الأساليب الثلاثة جاءت في القرآن، والله يخاطب العرب بلسانهم، وأما زعم النصارى أن مثل قوله سبحانه:   إِنَّا نَحْنُ نَـزَّلْنَا الذِّكْرَ  ، وما أشبهها تقتضي التثليث فهو زعم باطل،  تدل الآيات القرآنية والأحاديث النبوية وإجماع أهل العلم والإِيمان على بطلانه، مثل(الجزء رقم : 4، الصفحة رقم: 178)قوله تعالى:  وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لاَ إِلَهَ إِلا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ  ، وقوله سبحانه:  قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ  إلخ  السورة، والآيات في هذا المعنى كثيرة جدًّا.وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم.

اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإِفتاء

عضوعضونائب رئيس اللجنةالرئيسعبد الله بن قعودعبد الله بن غديانعبد الرزاق عفيفيعبد العزيز بن عبد الله بن باز

0 komentar:

Posting Komentar