HUKUM SEORANG YANG MEMBACA AL-FATIHAH DENGAN SUARA PELAN DALAM SHALAT JAHRIYYAH
🔉Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah
Pertanyaan: Syaikh, seorang imam mengimami shalat dan shalatnya jahriyyah (bacaan surat dikeraskan), namun di saat membaca al-Fatihah dia teringat bahwa shalatnya jahriyyah. Apakah dia mengulangi al-Fatihah dari awal atau dia teruskan?
Syaikh: Maksudnya dia membaca dengan sirr (suara pelan) pada awalnya.
Penanya: Ya, dia membaca dengan suara pelan.
Syaikh: Lalu teringat?
Penanya: Lalu teringat ketika sedang membaca al-Fatihah
Jawaban: Tidak mengapa insya Allah. Dia mulai dari awal karena membaca bacaan surat dengan suara keras sebagaimana yang disunnahkan dan pengulangannya ini karena mengamalkan sunnah, bukan sekedar pengulangan dan bila mau, dia mulai dari berhentinya bacaan. Namun sekiranya dia mulai dari awal tentunya lebih baik bagi orang-orang karena mereka mendengar seluruh bacaan al-Fatihah.
Penanya: Haruskah dia sujud sahwi?
Syaikh: Dia tidak sujud sahwi.
📀Liqa' al-Bab al-Maftuh 131
http://bit.ly/Al-Ukhuwwah
حكم من أسر بالفاتحة في الصلاة الجهرية
السؤال: فضيلة الشيخ، إمام يصلي بمأمومين والصلاة جهرية، وفي أثناء الفاتحة تذكر أنها جهرية، هل يعيد الفاتحة من جديد أم يستأنف؟الشيخ: معناه أنه أسر بالقراءة أولاً.السائل: نعم، أسَرَّ.الشيخ: ثم ذكر؟السائل: ثم ذكر أثناء الفاتحة.الجواب: لا حرج عليه، إن شاء ابتدأ من الأول لأجل أن يقرأ القراءة جهراً كما هو السنة، ويكون عوده هنا من أجل فعل السنة، لا لمجرد التكرار، وإن شاء ابتدأ مما وقف عليه؛ لكن لو بدأ لكان أحسن للناس من أجل أن يسمعوا الفاتحة كلها.السائل: هل يلزمه سجود سهو؟الشيخ: لا يسجد سجود سهو.
0 komentar:
Posting Komentar