CARA MEMBUAT WASIAT

CARA MEMBUAT WASIAT

PERTANYAAN

Bismillah
    Assalaamu 'alaikum, ustadz
   Ada titipan pertanyaan, bagaimana seseorang yang meninggal tapi belum sempat membuat wasiat tentang pembagian Harta warisan tersebut?  Mohon penjelasannya.

JAWABAN

Waalaikumussalam warahmatullaahi wabarokaatuh...

Syaikh Bin Baz rahimahullah menyatakan:

والوصية ليست واجبة بل مستحبة إذا أحب أن يوصي بشيء لما ثبت في الصحيحين عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال: ((ما حق امرئ مسلم له شيء يريد أن يوصي فيه يبيت ليلتين إلا ووصيته مكتوبة عنده))  لكن إذا كانت عليه ديون أو حقوق  ليس عليها وثائق تثبتها لأهلها وجب عليه أن يوصي بها حتى لا تضيع حقوق الناس، وينبغي أن يشهد على وصيته شاهدين عدلين وأن يحررها لدى من يوثق بتحريره من أهل العلم حتى يعتمد عليها، ولا ينبغي أن يكتفي بخطه فقط؛ لأنه قد يشتبه خطه على الناس وقد لا يتيسر من يعرفه من الثقات. والله ولي التوفيق.

Wasiat bukanlah kewajiban. Itu adalah mustahab (disukai) jika seseorang ingin mewasiatkan sesuatu. Hal ini berdasarkan yg tersebut dalam Shahihain dari Ibnu Umar radhiyallaahu anhuma dari Nabi shollallahu alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda: "Tidak halal bagi seorang Muslim bermalam selama dua malam, padahal ia mempunyai sesuatu yang harus ia wasiatkan, kecuali wasiat tersebut tertulis di sisinya"

Akan tetapi jika ia memiliki hutang-hutang, atau hak-hak orang lain (yg menjadi tanggungannya) yg tidak ada bukti , wajib baginya utk berwasiat ttg itu agar tdk menyia-nyiakan hak orang lain. Semestinya ada 2 orang saksi yg adil dan ia menuliskannya di hadapan orang yg berilmu yg terpercaya sehingga bisa dijadikan pegangan. Tidak semestinya mencukupkan dgn tulisan tangannya saja (tanpa ada saksi) karena bisa jadi tulisannya tdk dikenal (atau ada kemiripan dgn yg lain) dan bisa jadi sulit dikenali oleh orang yg terpercaya. Hanya Allah lah yang memberikan taufiq.

Sumber: https://www.binbaz.org.sa/fatawa/1839

Al Imam Ibnu Abdil Bar rahimahullah menyatakan:

أجمعوا على أن الوصية غير واجبة إلا طائفة شذت فأوجبتها

Para Ulama sepakat bahwasanya wasiat tidaklah wajib. Hanya sekelompok orang yg berpandangan ganjil yg mewajibkannya (atTamhid (14/292))

Pembagian warisan diatur sesuai dgn ketentuan dalam alQuran dan hadits Nabi yg shahih. Jika ada perselisihan, bisa dibawa ke pengadilan agama

.....
Ustadz Kharisman hafizhahullah

.....