HUKUM MEMPERAGAKAN HADITS TENTANG SIFAT ALLAH

Posted On // Leave a Comment

HUKUM MEMPERAGAKAN HADITS TENTANG SIFAT ALLAH

PERTANYAAN

Bismillah
Assalamu'alaikum, ustadz.
Bagaimana hukum memperagakan hadits "hati2 hamba di antara dua jari jemari Allah" dengan menggerakan/mengisyaratkan dengan dua jemari kita?
Barakallahufiikum

JAWABAN

Waalaikumussalam warahmatullaahi wabarokaatuh...

Terdapat hadits-hadits shahih yang menunjukkan bahwa adakalanya Nabi memperagakan sesuatu yg sesuai dengan Sifat-Sifat Allah. Namun, hal itu bukanlah untuk menunjukkan penyerupaan Sifat Allah dgn makhlukNya, tapi utk menjelaskan bahwa Sifat itu adalah sifat yg hakiki.

Seperti dalam hadits ini:

أَبُو يُونُسَ سُلَيْمُ بْنُ جُبَيْرٍ مَوْلَى أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقْرَأُ هَذِهِ الْآيَةَ
{ إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى سَمِيعًا بَصِيرًا }
قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَضَعُ إِبْهَامَهُ عَلَى أُذُنِهِ وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى عَيْنِهِ ِ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَؤُهَا وَيَضَعُ إِصْبَعَيْهِ

Abu Yunus Sulaim bin Jubair -mantan budak (yang telah dimerdekakan oleh) Abu Hurairah- ia berkata; Aku mendengar Abu Hurairah membaca ayat ini: (Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya) -Qs. An Nisa: 48- sampai pada firman-Nya (Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat). Abu Hurairah berkata, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam meletakkan ibu jarinya ke telinga, sementara jari setelahnya pada mata." Abu Hurairah melanjutkan, "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam membaca ayat tersebut seraya meletakkan kedua jarinya tersebut." (H.R Abu Dawud, dinyatakan sanadnya Shahih oleh Syaikh al-Albaniy)

Ada juga hadits-hadits lain ttg peragaan Nabi thd penyebutan Sifat-Sifat Allah.

Sebagian Ulama, seperti Syaikh Sholih al-Fauzan berpendapat bahwa menjelaskan dgn cara memperagakan demikian hanya terbatas utk yg ada nashnya dari Nabi shollallahu alaihi wasallam. Seseorang tidak boleh memperagakan suatu penjelasan thd Sifat Allah jika Nabi tidak memperagakannya.

Untuk hadits : Sesungguhnya hati seorang hamba berada di antara jari jemari arRahmaan, memang tidak disebutkan bahwa Nabi memperagakan demikian, namun terdapat riwayat penjelasan dari Ulama yg meriwayatkan hadits dgn memperagakannya dgn isyarat. Al-A'masy mengisyaratkan dgn 2 jarinya, dan Sufyan ats-Tsauriy mensifatkan dgn jari telunjuk dan jari tengah kemudian menggerakkannya.

Sebagian Ulama mengkhawatirkan adanya kesalahpahaman dari orang awam jika kita menjelaskan dgn memperagakan demikian. Namun jika disertai penjelasan memadai bahwa maksud gerakan itu bukan penyerupaan Sifat Allah dgn sifat makhluk, tapi sekedar memperjelas bahwa Sifat tersebut adalah Sifat yang hakiki (sebenarnya) yg sesuai dgn kesempurnaan Allah, maka insyaAllah tidak mengapa.

Secara lengkap, bisa dibaca dalam : http://www.ajurry.com/vb/showthread.php?t=20602

⬆Faidah sumber rujukan dari Ust Arif Dlingo

__________
Ustadz Kharisman hafizhahullah

*****

0 komentar:

Posting Komentar