BENARKAH UNGKAPAN : SEMAKIN BANYAK ILMU MAKA SEMAKIN SEDIKIT MENYALAHKAN ORANG

Posted On // Leave a Comment

BENARKAH UNGKAPAN : SEMAKIN BANYAK ILMU MAKA SEMAKIN SEDIKIT MENYALAHKAN ORANG

PERTANYAAN

Bismillah, mau nanya ust : "jikalau seseorang bertambah ilmunya dan luas cakrawala pemikiran serta sudut panjangnya, maka ia akan sedikit menyalahkan orang lain". Pernyataan seperti ini apa benar ust?
Menurut sumber, itu perkataan syeikh Said Al Yamani, apakah dia termasuk ulama ahlussunnah? Mohon penjelasannya ust.

JAWABAN

Nama Said al-Yamani perlu diperjelas lagi. Said al-Yamani artinya adalah Said orang yang berasal dari Yaman. Perlu diketahui identitas lain, seperti siapa ayahnya, siapa ayah dari ayahnya (kakeknya), dan juga jika ada nama kunyahnya. Sehingga belum diketahui dgn jelas siapa yg dimaksud.

Ucapan itu tidak sepenuhnya benar. Perlu dipastikan apa maksudnya. Bisa diketahui maksudnya dari kalimat dia setelah itu (jika ada). Atau dari penjelasan dia di ceramah atau bukunya yg lain.

Menyalahkan orang lain bisa merupakan perbuatan yang benar, bisa juga salah. Tergantung apakah orang tsb layak disalahkan atau tidak. Jangan sampai kita menyalahkan orang yg tidak salah.

Menyalahkan pihak yg salah (menyimpang dari ajaran agama) dengan hujjah adalah termasuk bimbingan alQuran dan Sunnah Nabi. Demikian juga yg dicontohkan oleh para Sahabat setelahnya. Sangat banyak contohnya.

Nabi Ibrahim menyalahkan ayah dan kaumnya yang menyembah selain Allah.

Allah Ta'ala berfirman:

وَإِذْ قَالَ إِبْرٰهِيمُ لِأَبِيهِ ءَازَرَ أَتَتَّخِذُ أَصْنَامًا ءَالِهَةً  ۖ  إِنِّىٓ أَرٰىكَ وَقَوْمَكَ فِى ضَلٰلٍ مُّبِينٍ
"Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada ayahnya, Azar, "Pantaskah engkau menjadikan berhala-berhala itu sebagai tuhan yg disembah? Sungguh aku melihat engkau dan kaummu dalam kesesatan yang nyata.""
(QS. Al-An'am: Ayat 74)

Sahabat Nabi Ibnu Mas'ud menyalahkan sekelompok orang yg berdzikir berjamaah di masjid. Beliau menegur dengan keras orang-orang yg sedang berbuat kebid'ahan tsb:

Ibnu Mas'ud berkata:

وَيْحَكُمْ يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ مَا أَسْرَعَ هَلَكَتَكُمْ هَؤُلَاءِ صَحَابَةُ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُتَوَافِرُونَ وَهَذِهِ ثِيَابُهُ لَمْ تَبْلَ وَآنِيَتُهُ لَمْ تُكْسَرْ وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّكُمْ لَعَلَى مِلَّةٍ هِيَ أَهْدَى مِنْ مِلَّةِ مُحَمَّدٍ أَوْ مُفْتَتِحُو بَابِ ضَلَالَةٍ

"Celakalah kalian umat Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, alangkah cepatnya kebinasaan kalian, padahal mereka para sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masih banyak, dan baju mereka belum basah, juga periuknya belum pecah, demi Dzat yang jiwaku berada di genggaman tangannya, sesungguhnya kalian seakan-akan memiliki agama yang lebih baik dari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, atau kalian sengaja hendak membuka pintu kesesatan? (H.R adDaarimiy dalam Sunannya no 206)

Menyalahkan pihak yang salah (menyimpang dari Dien) adalah kewajiban. Itulah bentuk mengingkari kemunkaran. Jika tdk mampu dengan tangan maka dengan lisan. Jika tidak mampu, maka minimal dengan hati, kita yakini itu sebagai sebuah kesalahan dan kita membencinya.

Wallaahu A'lam

__________
Ustadz Kharisman hafizhahullah

*****
BENARKAH UNGKAPAN : SEMAKIN BANYAK ILMU MAKA SEMAKIN SEDIKIT MENYALAHKAN ORANG || http://walis-net.blogspot.com/2017/01/benarkah-ungkapan-semakin-banyak-ilmu.html

0 komentar:

Posting Komentar