MASALAH DUDUK ISTIRAHAT BAGI MAKMUM

Posted On // Leave a Comment

MASALAH DUDUK ISTIRAHAT BAGI MAKMUM

🌾Fatwa Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah

Masalah bila sesorang sebagai makmum, maka apa yang lebih utama baginya untuk duduk, bila dia berpendapat dengan duduk ini yakni duduk istirahat (duduk sebelum bangkit ke rakaat kedua atau keempat) itu sunnah ataukah mengikuti imam?

Jawabannya: Bahwa mengikuti imam itu lebih utama. Oleh karenanya dia akan meninggalkan yang wajib yaitu tasyahhud awal dan akan melakukan penambahan seperti kalau dia mendapati imam pada rakaat yang kedua, maka kelak dia akan melakukan tasyahhud awal pada awal rakaat, sehingga dia melakukan tasyahhud tambahan karena mengikuti imam dan kelak dia akan meninggalkan tasyahhud awal ketika imam berdiri untuk rakaat keempat karena mengikuti imam. Bahkan seseorang meninggalkan suatu rukun karena mengikuti imam. Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Bila imam shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk."
Maka dia akan meninggalkan rukun berdiri dan rukun rukuk sehingga dia pun duduk di waktu posisi berdiri dan berisyarat di waktu posisi rukuk. Semuanya ini dalam rangka mengikuti imam.
Bila ada yang bertanya: duduk istirahat ini sifatnya ringan tidak akan terjadi karenanya tertinggal lama dari imam.
Maka jawabannya: Bahwasannya Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: Bila imam rukuk, maka rukuklah dan bila imam sujud maka sujudlah. Dalam Sabda Beliau ini disebutkan huruf  fa' yang menunjukkan tertib dan penyusulan tanpa tenggang waktu. Maka hadits ini menunjukkan bahwa yang utama pada hak makmum adalah tidak terlambat dalam mengikuti imam meskipun ringan, bahkan hendaknya bersegera mengikutinya sehingga jangan bersamaan, mendahului maupun terlambat mengikutinya. Jadi Inilah mengikuti imam yang hakiki.
Namun bila perkara itu sebaliknya, yakni bila imam berpendapat dengan duduk istirahat ini sedangkan Anda tidak berpendapat dengannya, maka sesungguhnya yang wajib atas Anda adalah hendaknya Anda duduk. Karena bila Anda tidak duduk tentunya Anda akan berdiri sebelum imam Anda dan perbuatan ini mendahului imam dan mendahului imam itu haram, berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam:" Tidakkah seseorang yang mengangkat kepalanya sebelum imamnya itu takut, Allah ta'ala akan merubah kepalanya menjadi kepala keledai atau menjadikan bentuk mukanya menjadi muka keledai."
Mungkin ada yang mengatakan:" Saya tidak akan berdiri sebelum imam, namun saya akan memperlama sujud hingga saya menduga imam sudah berdiri. Kami jawab: Sesungguhnya Anda ketika itu tidak melakukan suatu yang haram, namun Anda meninggalkan sunnah yaitu bersegera mengikuti imam.
Jadi bila Anda tidak berpendapat sunnahnya duduk istirahat sedangkan imam berpendapat sunnahnya duduk istirahat tersebut, maka duduklah bersama imam sebagaimana Anda duduk bersamanya pada tasyahhud yang bukan pada tempat tasyahhud karena mengikutinya.

📚Asy-Syarhu al-Mumti' 3/138-139

http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=110290

📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah

مسألة : إذا كان الإنسان مأموما فهل الأفضل له أن يجلس إذا كان يرى هذا الجلوس ـ جلسة الاستراحة ـ سنّة ، أو متابعة الإمام أفضل ؟
الجواب : أنّ متابعة الإمام أفضل ، ولهذا يترك الواجب وهو التشهّد الأول ، و يفعل الزّائد ، كما لو أدرك الإمام في الركعة الثانية ، فإنّه سوف يتشهد في أول ركعة ، فيأتي بتشهد زائد من أجل متابعة الإمام ، و سوف يترك التشهد الأول إذا قام الإمام للرابعة ، من أجل متابعة الإمام ، بل يترك الإنسان الرّكن من أجل متابعة الإمام ، فقد قال النبي صلى الله عليه و آله و سلم : " إذا صلّى قاعدا فصلّوا قعودا " فيترك ركن القيام ، و ركن الركوع فيجلس في موضع القيام ، ويومئ في موضع الركوع ، كل هذا من أجل متابعة الإمام .
فإن قال قائل : هذه الجلسة يسيرة ، لا يحصل بها تخلّف كثير عن الإمام .
فالجواب : أنّ النبي صلى الله عليه و آله و سلم قال : " إذا ركع فاركعوا و إذا سجد فاسجدوا " فأتى بالفاء الدالة على الترتيب و التعقيب بدون مهلة ، وهذا يدل على أنّ الأفضل في حقّ المأموم ألا يتأخر عن الإمام ولو يسيرا ، بل يبادر بالمتابعة ، فلا يوافق ، و لا يسابق ، و لا يتأخّر ، وهذا هو حقيقة الإئتمام .
فإن كان الأمر بالعكس ، بأن كان الإمام يرى هذه الجلسة و أنت لا تراها ، فإنّ الواجب عليك أن تجلس ، لأنك لو لم تجلس لقمت قبل إمامك وهذه مسابقة للإمام و المسابقة حرام ، لقول النبي صلى الله عليه و آله و سلم : " أما يخشى الذي يرفع رأسه قبل الإمام أن يحوّل الله رأسه رأس حمار ، أو يجعل صورته صورة حمار "
وقد يقول : أنا لا أقوم قبله ، لكن أتأنّى في السّجود حتى أظنّ أنّه قام ، قلنا : إنّك حينئذ لم تفعل محرّما ، لكنّك تركت سنة وهي المبادرة بمتابعة الإمام ، فإذا كنت لا ترى بأنها مستحبة ، و الإمام يرى ذلك فاجلس مع إمامك ، كما أنّك تجلس معه في التشهّد الذي ليس في محلّ تشهّدك من أجل المتابعة .

المصدر : الشرح الممتع على زاد المستقنع المجلد الثالث / 138 ـ 139

للعلامة محمد بن صالح العثيمين رحمه الله

•••••••
🖲 Majmu'ah AL ISTIFADAH
🌍 http://bit.ly/tentangwalis
🛰 Telegram http://bit.ly/alistifadah JOIN
📲 مجموعة الاستفادة

☄☄☄☄☄☄☄☄☄

0 komentar:

Posting Komentar