KETIKA SEORANG 'ALIM DITANYA HUKUM ALLAH TA'ALA TENTANG MASALAH TERTENTU, APAKAH WAJIB BAGI PENANYA UNTUK MEMINTA DALIL DARI JAWABAN 'ALIM TERSEBUT.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Soal ke 5 dari fatwa no 6440.
Al Lajnah Ad Da'imah Lil Buhuts Al Ilmiah Wa Ifta' di tanya:
Pertanyaan: Ketika seorang ‘alim ditanya hukum Allah Ta'ala tentang masalah tertentu, apakah wajib bagi penanya untuk meminta dalil dari jawaban ‘alim tersebut, kemudian meminta kadar keshohihan dalil tersebut, ataukah ia mencukupkan dengan mengikuti jawaban ‘alim tersebut? Bukankah ini (mencukupkan dengan mengikuti jawaban ‘alim) termasuk orang-orang taklid, sedangkan taklid adalah sesuatu yang haram.
Jawab: Alhamdulillahi wahdah wa assholatu wa assalamu ‘ala rasulihi wa alihi wa shahbihi….
Wa ba’du: jika yang bertanya adalah penuntut ‘ilmu, dan ia mempunyai kemampuan untuk memahami dalil, maka ia bertanya kepada ‘alim tentang dalil dan berdiskusi dengan ‘alim tersebut tentang dalil yang ia minta, untuk menenangkan hatinya dan agar ia berada di atas penjelasan dan ‘ilmu. Jika tidak demikian (bukan kriteria diatas), maka hendaklah ia mencukupkan dengan jawaban ‘alim tersebut.
Wa billahi taufiq wa shalallahu ‘ala nabiyyina Muhammmad wa ‘alihi wa shahbihi wa sallam.
Al Lajnah ad-da'imah lil buhuts al-ilmiyyah wa al ifta’.
Ketua : Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz.
Wakil: Syaikh Abdurrazzaq ‘Afifi.
Anggota: Syaikh Abdullah bin Ghudayyan.
Anggota: Syaikh Abdullah bin Qu’ud.
Al Ustadz Abu Hufaizhah Al Maidany hafizhahullah.
Telegram Hukum-hukum, tanya jawab, Channel @LilHuda.
JOIN
http://bit.ly/10sbDFp
🔴➰➰➰🔴➰➰➰🔴
#'alim
•••••••
🖲 Majmu'ah AL ISTIFADAH
http://bit.ly/tentangwalis
🛰 Telegram http://bit.ly/alistifadah JOIN
📲 مجموعة الاستفادة
☄☄☄☄☄☄☄☄☄
0 komentar:
Posting Komentar