Oleh:
Asy-Syaikh Al 'Allamah 'Abdul Aziiz bin 'Abdillah bin Baaz -rahimahullah-
✹✹✹
P E R T A N Y A A N :
Aku pernah mendengar bahwa kembali mengulangi suatu dosa setelah bertaubat darinya termasuk mengolok - olok Allah 'Azza wa Jalla. Yang demikian itu karena hal ini dianggap peremehan dari orang yang mengulang perbuatan dosa ini. Maka apa bimbingan Anda?
J A W A B A N :
Pernyataan ini tidaklah benar KARENA manusia itu tempatnya salah dan kekurangan, kebodohan dan kelemahan serta kealpaan. Maka apabila seseorang telah taubat dengan jujur, Allah pasti akan terima taubatnya.
Jika ia teruji dengan terjatuh pada dosa itu lagi maka itu bukan suatu penghinaan (kepada Allah). Bahkan yang harus dia lakukan adalah bertaubat lagi kepada Allah dan bersegera dalam taubatnya itu.
☝Adapun Rabb kita 'Azza wa Jalla adalah Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Allah akan menerima taubatnya jika taubatnya jujur sebagaimana Dia telah mengabulkan taubatnya yang dulu.
📃 Dan DIA Yang Maha Suci yang berfirman:
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِمَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَىٰ
"Dan sungguh, Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertobat, beriman dan beramal saleh, kemudian tetap dalam petunjuk." (QS. Thaha: 82)
Dan telah tsabit (dalam Hadits Qudsi) dari Allah Yang Maha Suci bahwa ia berfirman tentang seorang hamba yang berdosa lalu bertaubat kemudian jatuh pada dosa lagi, Allah Azza wa Jalla berfirman:
علـــم عبـــدي أن لــه ربًا يغــفــر الذنــب، ويأخـــذ.... ثــم يقـــول: أشـــهدكم أنــي قــد غفــرت لـــعبدي
"Hamba-Ku mengetahui bahwa dia punya Rabb yang akan mengampuni dosa dan menghukum akibat dosa itu..." selanjutnya Allah berkata: "Aku persaksikan kepada kalian bahwa Aku sungguh telah mengampuni hambaku ini."
Yaitu: selama ia terus bertaubat dengan sejujurnya. Jazaakumullahu khairan.
---🌳🌳🌳---
ــــــــــــــــ
هل صحيح القول بأن العودة إلى الذنب يعتبر إستهزاء بالله ؟
●فتوى للعلامة ابن باز -رحمه الله-
السؤال :
لقد سمعت أن العودة إلى الذنب بعد التوبة عنه أمر فيه شيء من الاستهزاء بالمولى عز وجل.
ذلك أن هذا الأمر يعتبر تهاوناً من العائد إلى الذنب، فما هو توجيه سماحتكم؟
الجواب :
ليس هذا بصحيح؛ لأن الإنسان محل الخطأ محل التقصير، محل الجهل والضعف والنسيان فإذا تاب توبة صادقة تاب الله عليه وإذا ابتلي بالذنب مرة أخرى فليس استهزاء, بل عليه أن يتوب إلى الله توبة أخرى، ويبادر بالتوبة, وربنا -عز وجل- جواد كريم يتوب عليه إذاصدق في التوبة كما تاب عليه في الذنب الأول، وهو القائل سبحانه:
وَإِنِّي لَغَفَّارٌ لِّمَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدَى( سورة طـه82)
وثبت عن الله -عز وجل- أنه يقول سبحانه في العبد الذي أذنب ثم تاب ثم وقع في الذنب مرة أخرى يقول جل وعلا:
علم عبدي أن له رباً يغفر الذنب, ويأخذ به...ثم يقول: أشهدكم أني قد غفرت لعبدي
يعني ما دام على التوبة الصادقة. جزاكم الله خيراً.
✲✲✲
🌐 Sumber:
http://www.ibn-baz.org/mat/
✏ Alih Bahasa:
Abu Mas'ud Surabaya -hafizhohullah- [FBF 7]
_______________________
مجموعـــــــــة توزيع الفــــــــــوائد
❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net
Minhaj Ahlul Hadits
【••WALIS ⊙ WA Al-Istifadah••】
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
💻 http://walis-net.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar