TUDUHAN KEPADA USTADZ LUQMAN DAN USTADZ USAMAH TERKAIT AKH PURWITO

Posted On // Leave a Comment
TUDUHAN KEPADA USTADZ LUQMAN DAN USTADZ USAMAH TERKAIT AKH PURWITO

DIKATAKAN SI CORONG FITNAH MLM

MAKAR PARA PENDENGKI YANG MENUDUH BAHWA USTADZ LUQMAN TIDAK BESERTA PARA ULAMA, seri 6


Contoh ketiga

Ust Lukman ba abduh dan ust Usamah Mahri Malang, cs membela dan mendorong si Purwito tuk melakukan perusakan dakwah salafiyah dg mengangkatnya sbg corong tahdzir batil dan serampangan. Si Purwito dibiarkan menulis artikel-artikel jorok yg berisi hinaan kpd ahlussunnah dg mengeluarkn gelar-gelar yg jorok kpd mereka.

Luqman membiarkn Purwito yg notabene bukan ust, untuk merusak dakwah salafiyah di Indonesia. Ia biarkn Purwito dijadikan rujukan dlm tahdzir atau dlm urusan al jarh wat ta’dil, padahal ia bukanlah ahlinya. Luqman aja bukan ahlinya, apalagi si Purwito alias Abdul Ghofur Malang Nasib.

Membiarkn org jahil menjadi rujukan dlm hal itu, itukah sikap mengikuti ulama. Luqman membiarknnya krn sepak terjang purwito menguntungkn posisinya. Smua ini menjadi fakta hidup bhw mereka nggak ngerti “fiqhud da’wah”, apalagi manhajud da’wah! Walaupun mrk klaim kesana-kemari bhw mrk mengajarkan fawa’id manhajiah! Wong nggak ngerti fiqih-nya, apalagi manhaj-nya.

http://pelita-sunnah.blogspot.com/2014/05/betulkah-luqman-ba-abduh-cs-di-belakang.html


tidak bosan-bosannya saya selalu mengingatkan. Andaipun para pendengki itu tidak mau menggubris, biarlah saudara-saudaraku yang menginginkan kebenaran bisa kembali teringat betapa pentingnya arti sebuah kejujuran

https://www.youtube.com/watch?v=pKkO-n3G0v8  (48:55) ——- (49:14)

yang kami sampaikan sebelumnya di:

https://tukpecintasunnah.wordpress.com/2014/10/02/kedustaan-yang-menuduh-ustadz-luqman-sebagai-orang-yang-menyimpang-seri-7-ustadz-luqman-dianggap-menyimpang-karena-tidak-membela-kepentingan-dan-tidak-menguntungkan-mereka-mlm/

Namun rupanya hal tersebut sama sekali tidak menjadikan mereka menyadari bahwa apa yang mereka perbuat sebenarnya tidak lebih dari upaya mereka untuk menutupi kesalahan-kesalahan juga penyimpangan-penyimpangan Ustadz-ustadz mereka. Kesalahan demi kesalahan ditutupi dengan kedustaan-demi kedustaan.

Walaupun demikian saya sangat memaklumi jikalau mereka tidak menggubris sedikitpun tulisan saya, Karena kita ketahui sepanjang perjalanan mereka, siapa saja yang ingin mereka runtuhkan. Bahkan yang terhangat bahwa mereka telah mulai berani mencela Syaikh Hani, jikalau sudah seperti itu bagaimana lagi dengan yang selainnya, tentunya menurut mereka semua kecil

Baiklah, kita lihat alur mereka dalam membuat makar:

1. mereka menuduh jikalau Ustadz Luqman dan Ustadz Usamah membiarkan Purwito dijadikan rujukan dlm tahdzir atau dlm urusan al jarh wat ta’dil.

Masya Allah, saya katakan mereka berdusta, berdusta, sekali lagi bahwa mereka mengatakan hal itu dengan kedustaan. Kalau ada yang bertanya apa buktinya mereka berdusta ??  buktinya adalah,  mereka sama sekali tidak membawa bukti  dari apa yang mereka ucapkan.

saya tanyakan kepada mereka, Siapa yang mengatakan bahwa Akh Abdul Ghofur menjadi rujukkan Jarh Wa Ta’dil.

pernahkah Abdul Ghofur mengatakan demikian ?, pernahkan Ustadz Luqman mengatakan demikian ?, Pernahkah Ustadz Usamah mengatakan demikian?, atau pernahkah Syaikh Rabi’ mengatakan yang demikian ? ayo tunjukkan, jikalau tidak maka saya katakan kalian berdusta.

Lalu bagaimana dengan Tahdzir Syaikh Rabi kepada Dzulqarnain ? apa juga atas rujukkan dari Purwito ?

maka mereka akan dihadapkan dengan dua pilihan yang harus mereka pilih salah satunya:

  • mereka mengatakan YA, maka konsekuensinya adalah Jikalau sebelumnya mereka menuduh Ustadz Luqman dan Ustadz Usamah, maka mereka juga telah menuduh Syaikh Rabi’

  • jikalau mereka menjawab TIDAK,  maka mereka telah mengakui bahwa mereka berdusta

Namun apabila urusannya adalah Asatidzah mendapatkan laporan dari Akh Purwito tentang adanya penyimpangan sebagian orang yang telah dinisbatkan padanya  sebagai Ustadz (penyampai Ilmu), maka sungguh yang diambil adalah kebenarannya bukan Purwitonya atau yang lain-lainnya.

maka marilah kita memperhatikan faedah ilmu dibawah:

Adalah Mu’adz ibnu Jabal z biasa shalat isya bersama Rasulullah n. Setelah itu, ia pulang ke tempatnya dan mengimami teman-temannya. Suatu malam, ia pulang dari shalat jamaah bersama Rasulullah n lalu mengimami orang-orang seperti biasanya. Sulaim, seorang pemuda dari Bani Salamah, ikut shalat bersama orang-orang tersebut. Ketika shalat Mu’adz terasa panjang oleh si pemuda, ia pun keluar dari jamaah lalu shalat sendirian di sisi masjid. Kemudian ia keluar dan memegang tali kekang untanya. Selesai shalat, hal tersebut disampaikan kepada Mu’adz. “Sungguh ada kemunafikan pada dirinya! Aku pasti akan mengabarkan perbuatannya kepada Rasulullah n,” kata Mu’adz. Si pemuda juga mengatakan, “Aku pun sungguh akan mengabarkan perbuatan Mu’adz kepada Rasulullah n.”
Keesokan harinya, mereka mendatangi Rasulullah n. Mu’adz mengabarkan kepada beliau perbuatan si pemuda. Si pemuda pun berkata, “Wahai Rasulullah, Mu’adz lama berada di sisimu. Kemudian dia pulang ke tempat kami untuk mengimami kami, lalu dipanjangkannya shalat.”
Mendengar keluhan si pemuda, Rasulullah n menegur Mu’adz, “Apakah engkau hendak menjadi juru fitnah, wahai Mu’adz?”

Ternyata Rasulullahpun menerima kebenaran yang disampaikan pemuda itu hingga beliau kemudian memperingatkan keras kepada Sahabat Mulia Mu’adz bin Jabal.

Alhamdulillah pihak yang dilaporkanpun telah mengakui dan sempat beliau tulis di dalam webnya, meski sejenak kemudian menghilang lagi. Beranikah mereka akan mengatakan bahwa Dzulqarnain telah ridha kepada Purwito

2. Mereka mengatakan bahwa Ustadz Luqman dan Ustadz Usamah tidak mengetahui “fiqhud da’wah”, “manhajud da’wah” bahkan menurut mereka Ustadz Luqman dan Ustadz Usamah nggak ngerti fiqih, apalagi manhaj-nya.

saya tutup pertemuan ini dengan sebuah pepatah:

BAHWA YANG MENGETAHUI KEUTAMAAN SESEORANG ADALAH ORANG YANG MEMILIKI KEUTAMAAN JUGA

TIDAK BERARTI PERKATAAN MEREKA PARA PENDENGKI ITU, SEMENTARA SYAIKH RABI MENTAZKIYAH BELIAU BERDUA

Wallahu A’lam Bish-Shawab, insya Allah Bersambung

_______________________
Jogjakarta, 4 Syafar 1435
https://tukpecintasunnah.wordpress.com/2014/11/26/makar-para-pendengki-yang-menuduh-bahwa-ustadz-luqman-tidak-beserta-para-ulama-seri-6-tuduhan-kepada-ustadz-luqman-dan-ustadz-usamah-terkait-akh-purwito/

0 komentar:

Posting Komentar