4⃣Soal ke empat :

Posted On // Leave a Comment
4⃣Soal ke empat :
Salah seorang pengikut Dzulqarnain bertobat dan rujuk ke perkataan Ulama Kibar,kemudian salah satu pengikut Dzulqarnain berkata,''ini adalah keluar dari al-haq, karena Dzulqarnain telah rujuk dan bertobat sementara kalian masih terus mentahdzirnya. Baarakallahu fiikum

🔎Jawab :

Wahai saudaraku, demi Allah yang tidak ada sesembahan yang Haq selain-Nya, bahwasanya Ahlus Sunnah adalah makhluk yang paling penyayang ke pada manusia dan sangat berbahagia dengan tobat seseorang.

Dan saya akan sebutkan kisah Syaikh Rabi' -hafizhohullah- semoga Allah memberikan kepuasan pada manusia di masa hidup beliau.
Seseorang datang ke pada beliau dalam keadaan orang itu telah mentahdzir beberapa mudzakirah Syaikh Rabi', di Aden ini, ia berkata,'' mudzakirah Syaikh Rabi' tidak boleh disebar, mudzakirah ini menimbulkan fitnah -terkait fitnah Abul Hasan-''. Maka tatkala ia bertobat dari ucapannya itu iapun datang ke rumah Syaikh Rabi' -pada waktu itu, sebagian ikhwah bersikap keras terhadapnya, yang satu berkata begini, dan yang lainnya berkata demikian, dan yang lainnya lagi berkata begini.
Mereka berkata tinggalkan dia !!

💯Dan sekarang orang itu telah rujuk -al-hamdulillah-, dia mengulurkan satu tangan kami sambut dengan kedua tangan. Dan Syaikh Rabi' tidak menuntutnya untuk mencabut tahdziran itu, Syaikh Rabi' -hafizhohullah- mencukupkan (sebagai bukti rujuknya) dengan bantahan orang ini atas Abul Hasan. Syaikh berkata,'' sudahlah, bantahan orang ini atas Abul Hasan cukup sebagai bukti atas rujuknya''.

❎Maka Ahlussunnah bukanlah orang-orang yang suka mempersulit  selamanya, mereka sangat bergembira dengan rujuknya seseorang. Akan tetapi pada saat yang sama, mereka juga bukanlah orang-orang bodoh. Seorang mukmin tidak disengat pada luka yang sama kedua kalinya.

Ia berkata,''aku telah bertobat'' lalu ia mengulanginya, ''aku telah bertobat dan rujuk'', lalu dia mengulanginya sambil tertawa, ia berputar dan berkeliling pada Ahlussunnah. Jika demikian keadaanya, maka taubatnya tidak diterima.

Oleh karena itu dikatakan,'' balasan bagi para pendusta adalah tidak diterima kejujurannya''. Saya berikan sebuah permisalan :
Dahulu ada seseorang berteriak di tepi pantai,''saya tenggelam'' maka orang-orang pun menolongnya, kemudian dia tertawa sambil berkata,'' aku mentertawakan engkau''. Kedua kalinya ia berteriak,''wahai manusia'', orang-orang lalu berkata,''engkau berdusta'' padahal pada saat itu dia benar-benar tenggelam, lalu diapun mati, engapa ? Sebagai balasan atas para pendusta tidak diterima taubatnya.

0 komentar:

Posting Komentar