2⃣Soal ke dua :
salah seorang pengagum Dzulqarnain berkata : ''sesungguhnya kami tidak takut dengan tahdzir Syaikh Rabi', karena Syaikh Rabi' tidak dapat menjamin kami masuk ke dalam surga. Tidak ada dalil yang menunjukan bahwa syarat untuk masuk ke dalam surga mesti mendapat izin dari Syaikh Rabi'.
Jawab :
Wahai saudaraku, ucapan ini -baarakallahu fiik- dahulu pada awalnya seorang berkata,'' Syaikh Rabi' bukan al-qur'an,Ia bukan wahyu''.
🔉Siapa yang mengatakan bahwa perkataan Syaikh Rabi' adalah wahyu ?
ini adalah kekufuran bila diyakini bahwa perkataan Syaikh Rabi' adalah wahyu dan bahwasanya beliau ma'sum (terpelihara dari kesalahan),dan tidak datang dari beliau suatu kebatilan.
➰Akan tetapi semua ini hanyalah mukadimah yang sebenarnya tujuannya adalah menolak ucapan para Ulama dan manhaj yang haq dimana Syaikh Rabi' dan para Ulama Sunnah berjalan di atasnya.
🔹Semua ini hanyalah mukadimah, '' kami tidak takut, aku tidak tahu apa itu, tidak wajib bagiku,dan tidak..dan tidak...semua ini hanyalah mukadimah.
Abul Hasan berkata,'' telah pergi zaman ketakutan'' ketika Syaikh Muqbil meninggal. Demikian pula di negara Urdun, Muhammad Syaqra' berkata semisal dengan apa yang dikatakan oleh Abul Hasan ketika Syaikh al-Albani meninggal.
Sebagaimana cahaya Sunnah keluar dari lentera kenabian dan Ulama salaf, ucapan mereka padanya terdapat sinar dan cahaya sunnah. Maka demikian pula ahlul bid'ah ucapan mereka keluar dari kebodohan-kebodohan ini. Engkau dapati kalbu mereka sama, perkataan mereka berulang-ulang.
Baarakallahu fiik
2⃣Soal ke dua :
Labels:
manhaj
0 komentar:
Posting Komentar