Fawaid dari Al Ustadz Muhammad Arsyad Madinah Hafidzohullah
TIDAK BOLEH MENUKILKAN DARI ORANG-ORANG KAFIR WALAUPUN PENELITIAN MEREKA BENAR KARENA DI DALAM ISLAM SEMUANYA SUDAH DI JELASKAN
Kisah Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu ketika itu memegang dan membaca lembaran Taurat, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“ أَمُتَهَوِّكُونَ فِيهَا يَا ابْنَ الْخَطَّابِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ جِئْتُكُمْ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةً، لَا تَسْأَلُوهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَيُخْبِرُوكُمْ بِحَقٍّ فَتُكَذِّبُوا بِهِ، أَوْ بِبَاطِلٍ فَتُصَدِّقُوا بِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ مُوسَى كَانَ حَيًّا، مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي “
“Apakah engkau merasa ragu, wahai Umar bin Khaththab? Demi yang diri Muhammad ada di tangan Allah, sungguh aku telah membawa kepada kalian agama ini dalam keadaan putih bersih.
Janganlah kalian tanya kepada mereka tentang sesuatu, sebab nanti mereka kabarkan yang benar, namun kalian mendustakan.
Atau mereka kabarkan yang bathil, kalian membenarkannya.
Demi yang diri Muhammad berada di tanganNya, seandainya Nabi Musa itu hidup, maka tidak boleh bagi dia, melainkan harus mengikuti aku”.
📚[HR Ahmad, III/387; ad Darimi, I/115; dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitabus Sunnah, no. 50, dari sahabat Jabir bin Abdillah.
Dan lafazh ini milik Ahmad. Derajat hadits ini hasan, karena memiliki banyak jalur yang saling menguatkan. Lihat Hidayatur Ruwah, I/136 no. 175] .
📚Kisah yang dimuat dalam kitab Syarh Kasyfusy Syubhat , hal : 72 , karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin.
Beliau menukil kisah seorang ‘ulama yang ditanya oleh seorang nashara , dengan maksud pertanyaan melecehkan Al-Quran.
Orang nashara itu pun bertanya dengan nada mencela, “Dimanakah penjelasan (di dalam Al-Quran) yang menunjukkan bagaimana membuat makanan ini (roti )?”
👓Kemudian ‘ulama tersebut mengajak orang nashara pergi ke tukang pembuat roti , lalu berkata kepada tukang pembuat roti
“Ceritakanlah kepada kami bagaimana cara membuat makanan ini?”
Maka tukang roti tersebut menjelaskannya.
‘Ulama itu berkata,”Hal yang kau tanyakan ini telah ada di dalam Al-Quran.” Si nashara tadi heran dan bertanya,
“Bagaimana bisa?”
Sang ‘ulama pun menjawab,
“Sungguh Allah ‘Azza wa Jalla telah berfirman (yang artinya), “Maka bertanyalah kepada orang yang berilmu jika kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Anbiya: 12)
Dua kisah di atas jelas sekali bawa islam tidak butuh menukilkan hasil penelitian mereka (orang-orang kafir) karena di dalam islam sudah ada semuanya .
Barokallahu fiikum
WA I.T.S
0 komentar:
Posting Komentar