Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan:
اعلم أن الزمن بالنسبة للميت يذهب سريعاً كأنه ليس بشيء، أمات الله رجلاً مائة عام فلما بعثه قال: {قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ} وهي مائة سنة. كذلك أهل الكهف لبثوا في كهفهم ثلاث مائة سنين وازدادوا تسعاً، وهو نوم، والنوم ليس كالموت، الموت أسرع في ذهاب الوقت، وهؤلاء الأموات الذين ماتوا لهم منذ سنين طويلة تجدهم كأنهم ما مرت عليهم دهور طويلة، كأنهم الآن ماتوا. كل المدفونين إذا جاء يوم القيامة فكأنهم: ﴿لَمْ يَلْبَثُوا إلاَّ عَشِيَّةً أوْ ضُحاها﴾، ولهذا يقول المجرمون: ﴿يا ويْلَنا مَن بَعَثَنا مِن مَرْقَدِنا﴾ كأنه مرقد
"Ketahuilah bahwa waktu bagi orang yang telah meninggal berlalu dengan sangat cepat, seolah-olah tidak ada artinya.
Allah pernah mematikan seseorang selama seratus tahun, lalu saat Allah membangkitkannya, Dia bertanya:
{قَالَ كَمْ لَبِثْتَ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ}
"Allah bertanya: "Berapa lama engkau tinggal (di sini)?". Ia menjawab: "Aku tinggal (di sini) sehari atau setengah hari." (QS. Al-Baqarah : 259)
Padahal, dia telah mati selama seratus tahun.
Begitu juga para penghuni gua (Ashabul Kahfi), mereka tertidur dalam gua selama 309 tahun. Padahal, tidur tidak seperti mati, karena setelah kematian waktu berlalu lebih cepat.
Orang-orang yang telah meninggal bertahun-tahun pun akan merasa seakan-akan mereka baru saja wafat.
Saat Hari Kiamat tiba, semua orang yang telah dikubur akan merasa:
﴿لَمْ يَلْبَثُوا إلاَّ عَشِيَّةً أوْ ضُحاها﴾
"Mereka tidak tinggal (di dunia) kecuali hanya sebentar, seperti waktu sore atau pagi." (QS. An-Nazi'at : 46)
Karena itulah, ketika dibangkitkan, orang-orang yang berdosa akan berkata:
﴿يا ويْلَنا مَن بَعَثَنا مِن مَرْقَدِنا﴾
"Celakalah kami! Siapa yang membangkitkan kami dari tidur kami?" (QS. Yasin : 52)
Seakan-akan mereka hanya tertidur sebentar."
Liqo' Al-Bab Al-Maftuh (23/68)
____
🛜 https://t.me/alistifadah
0 komentar:
Posting Komentar