Yang Mulia Asy Syaikh Ibnu Baz rahimahullah berkata:
فالإنسان عرضة لأسباب الغضب فينبغي له أن يتوقاهـا ويحذرهـا، فإذا وجدت وحصـل معـه الغضب فليتعـوذ بالله من الشيطان وليكظم وليصبـر ولا ينفـذ مقتضى غضبـه؛ لأن الغضـب جمـرة تغلـي فـي القلـب شـديد خطيـر، قـد يضـرب وقـد يقتـل وقـد يطلـق فالواجـب علـى الإنسان أن يحذر ما يترتب على الغضب، وذلك بالتعـوذ بالله من الشيطان الرجيـم، وتغيير الحالة إن كان قائما يجلـس، إن كان ماشيا يقـف، المقصـود يغيـر حـالـه لعـل الله يذهب عنه ما يجد.
التعليق على كتاب رياض الصالحين
---
Seseorang rentan terhadap sebab-sebab kemarahan, maka hendaknya ia menjaga diri darinya dan mewaspadainya.
Jika hal itu dirasakan dan muncul kemarahan pada dirinya, maka hendaknya ia berta'awudz (berlindung) kepada Allah dari setan dan menahan amarahnya serta bersabar, dan tidak melakukan apa yang menjadi akibat dari kemarahannya.
Karena amarah itu adalah bara api yang bergejolak dalam hati, ia dahsyat lagi berbahaya.
Terkadang orangnya bisa memukul, membunuh, dan mentalak (istrinya).
Maka wajib bagi seseorang untuk mewaspadai akibat dari kemarahan, yaitu dengan cara berta'awudz (berlindung) kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Dan juga merubah posisinya, jika dia berdiri maka duduk, jika dia berjalan maka berhenti. Maksudnya adalah merubah posisinya, mudah-mudahan Allah menghilangkan kemarahan yang dia rasakan.
At Ta'liq ala Riyadhish Shalihin (audio)
---
⏩ https://t.me/alistifadah
0 komentar:
Posting Komentar