MENTA'YIN AHLI BID'AH SEBELUM PENEGAKAN HUJJAH KEPADANYA

Posted On // Leave a Comment

MENTA'YIN AHLI BID'AH SEBELUM PENEGAKAN HUJJAH KEPADANYA

Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah

Pertanyaan:
Semoga Allah berbuat baik kepada Anda, Syaikh! Seseorang jatuh pada berbagai bid'ah dalam kitab dan ucapannya. Apakah dipersyaratkan penegakan hujjah untuk menyebutkan nama orang ini atau ahli bid'ah yang lainnya?

Jawaban:
Demi Allah-- barakallahu fiik--jika orang ini ada dan manusia mengambil  darinya sedangkan dia seorang da'i, maka harus menyebutkan namanya. Namun bila tidak demikian, maka tidak perlu menyebutkan namanya, akan tetapi sebutkanlah ucapannya yang sesat dan jelaskan bahwasannya itu sesat dan seperti yang aku katakan baru saja: Sesungguhnya ta'mim (menyebutkan secara umum) itu lebih baik dari pada ta'yin (tunjuk hidung).

Adapun jika orangnya ada-- sebagaimana engkau sebutkan--dan engkau melihat manusia menuju kepadanya serta mengambil kebid'ahannya, maka pada kondisi ini kami berpendapat: sesungguhnya ta' yin kepadanya adalah dengan menununjuknya.

📀Liqa' al Bab al Maftuh 69

http://bit.ly/Al-Ukhuwwah

تعيين صاحب البدعة قبل إقامة الحجة عليه
السؤال: أحسن الله إليك يا شيخ! رجل وقع في بدع متنوعة في كتبه وأقواله، فهل يشترط لتسمية هذا الرجل أو غيره من الناس مبتدعاً أن تقام عليه الحجة؟الجواب: والله -بارك الله فيك- إن كان هذا الرجل موجوداً والناس يأخذون منه وهو داعية؛ فلا بد من ذكر اسمه، وإلا فلا حاجة إلى ذلك، وإنما اذكر القول الذي ضل فيه وبين أنه ضلال، وكما قلتُ قبل قليل: إن التعميم أحسن من التعيين، أما إذا كان موجوداً -كما أسلفتَ- وترى الناس يرتادونه، ويأخذون من بدعه، فهنا قد نقول: إن تعيينه متعين.

0 komentar:

Posting Komentar