Tentang masalah menukil dari selain Ahlussunnah kita perhatikan *siapa* penukilnya, dan *kapan* penukilan terjadi.
Dalam beberapa kasus, didapati terkadang seorang penulis yang dikenal kekokohan manhajnya menukil perkataan seorang yang tersebar kebid'ahannya.
Jika kita mengenal mauqif (sikap) sang penulis dan pihak-pihak yang menukilkannya kembali kemudian terhadap penyimpangan pihak yang dinukilkan, yang demikian إن شاء الله tidak mengurangi kredibilitas (tingkat kepercayaan) pembaca kepada penulis dan penukil. Kecuali ada qorinah (parameter) bahwa ada maksud mendukung tokoh menyimpang yang dinukilkan dan mendukungnya.
Selain hal di atas, tidak/belum dihapusnya dari situs ahlussunnah semisal asysyariah online penukilan semacam ini dapat memberi faidah:
- Bukti bahwa mereka yang dinukil *dulu* masih di atas sunnah, namun kemudian mereka telah berubah dari asalnya.
- Amanah ilmiyyah dipertahankan, tidak menghilangkan catatan sejarah.
- Memberikan peringatan bagi yang mengenal sejarah penyimpangan, bahwa tidak ada yang terjamin selamat dari fitnah. Maka memotivasi dirinya agar memberi perhatian lebih terhadap manhaj kita, dan memperbanyak doa agar terus dikokohkan di atasnya.
- Menunjukkan adilnya ahlussunnah.
- dan faidah lain untuk kita berikan udzur kepada pihak yang kita kenal keadaan baik manhajnya dari sesama ahlussunnah.
Semoga dapat dimaklumi.
بارك الله فيكم
_______________
Faedah dari Al Ustadz Abu Abdirrahman Sofian Probolinggo via WA Al I'tishom
0 komentar:
Posting Komentar