HUKUM MENUDUH ULAMA KURANG DALAM MENASEHATI PEMERINTAH

*HUKUM MENUDUH ULAMA KURANG DALAM MENASEHATI PEMERINTAH*

*_Syaikh Shalih bin Fawzan al Fawzan hafizhahullah*_

*Pertanyaan:*
Apa pendapat Anda terhadap orang yang menuduh ulama kurang dalam menasehati pemerintah?

*Jawaban:*
Apa yang dia tahu bahwa para ulama kurang dalam menasehati pemerintah. Apakah mesti seorang ulama ketika menasehati pemerintah menampakkannya kepada orang-orang? Dengan mengatakan saya sudah menasehatinya, saya sudah mengatakannya, dan saya dan saya...Tidak boleh yang demikian ini.

Nasehat itu dengan rahasia antara pemerintah dan penasehat dengan cara kita pegang tangannya lalu kita mengingatkannya dengan perkara yang engkau melihatnya termasuk kesalahan dengan rahasia antara engkau dan dia.

Jika dia mengambil ucapanmu alhamdulillah, namun jika dia tidak mengambilnya, maka engkau telah terbebas dari tanggungan.

Adapun engkau mengatakan: pemerintah orang yang lalai, pemerintah melakukan seperti ini dan itu, namun saya sudah menasehatinya dan mengatakannya. Hal ini tidak boleh karena termasuk propaganda (menyebarkan seruan) kepada perselisihan dan perpecahan serta termasuk menghina pemerintah kaum muslimin.

Padahal tidak boleh menghina pemerintah kaum muslimin bagaimanapun yang terjadi darinya dan tidak boleh menghinanya di depan orang-orang dan mencelanya di depan manusia.

🌏http://www.alfawzan.af.org.sa/node/16325

📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah

السؤال:
ما قولكم فيمن يتهُّم أهل العلم بالتقصير في النصحِ لولاة الأمر؟
الجواب: وما يدريه أن العلماء مقصِّرون في نصح ولاة الأمر، هل لابد أن العالم إذا نصح ولي الأمر يُظهر للناس؟  يقول أنا نصحت، وأنا قلت، وأنا وأنا، ما يجوز هذا!، النصيحة سريَّة بين ولي الأمر، وبين الناصح، تأخذ بيده وتنبِّههُ على ما ترى من الخطأ سرًا بينك وبينه، فإن أخذ بقولك فالحمد لله، وإن لم يأخذ  فقد أبرأتَ ذمَّتك، أما إنك تقول: ولي الأمر مقصِّر، وولي الأمر فعل كذا وكذا، وأنا نصحته، وأنا قلت، هذا لا يجوز، هذا من الدِّعاية إلى الاختلاف والتفرُّق، ومن الاستهانة بولي أمر المسلمين، ولا يجوز أن يُهان ولي أمر المسلمين مهما حصل منه، لا يجوز أن يُهان أمام الناس، ولا أن يُسبَّ أمام الناس.