HUKUM MEMOTONG POHON DAN TUMBUHAN YANG HIJAU

Posted On // Leave a Comment

*HUKUM MEMOTONG POHON DAN TUMBUHAN YANG HIJAU*

🔉 *_Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz hafizhahullah_*

*Pertanyaan:*
Penanya berkata dalam pertanyaannya yang kelima: apa hukum memotong tumbuhan dan pepohonan yang hijau untuk kebutuhan manusia atau kebutuhan binatang ternak atau pun memotong pepohonan yang hijau hingga menjadi kering dan baik untuk dijadikan kayu? Jazakumullohu khairan

*Jawaban:*
Tidak mengapa dalam setiap kondisi memotong pepohonan yang hijau atau rumput untuk pakan ternak jika tidak mengandung madharat.

Adapun jika keberadaan pepohonan untuk berteduh orang di jalan, maka tidak boleh, yakni tidak boleh mengganggunya,

Jadi, jika pepohonan tersebut untuk berteduh orang di jalan, maka tidak boleh diganggu dan hendaknya dia biarkan

Begitu pula bila pepohonan berada di wilayah al-Haram ---Mekah dan Madinah--, maka tidak boleh baginya mengganggu

Adapun bila pepohonan berada di selain wilayah al-Haram atau pepohonan di tengah daratan dan tidak berada di jalan, maka tidak mengapa memotongnya sebagai kayu yang dia jual atau dia mendapat manfaatnya, tidak mengapa.

📀Nurun 'Ala ad-Darb 975

📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah

حكم قطع الشجر والنبات الأخضر
السؤال: يقول في سؤاله الخامس: ما حكم قطع الأخضر من النبات والأشجار لحاجة الإنسان أو لحاجة البهائم، أو قطع الشجر الأخضر حتى يكون يابساً وصالحاً لأن يكون حطباً؟ وجزاكم الله خيراً.الجواب: لا حرج على كل حال، إذا كان لم يكن فيه مضرة أن يقطع الشجر الأخضر، والحشيش للعلف، أما إذا كان شجرة يستظل بها الناس في الطريق لا، لا يتعرض لها، إذا كان شجر يستظل به الناس في الطرق لا يتعرض له يتركه، أو كان في الحرم لا يتعرض له -حرم مكة والمدينة- أما إذا كان في غير الحرم أو شجر في أثناء البر؛ ليس في الطرقات لا بأس أن يقص منه حطباً.. يبيع أو يستنفع لا بأس.

0 komentar:

Posting Komentar