Kiprah “WAHABI” (Baca: Saudi) dan Kampanye Pembusukan Oleh Musuh-musuhnya (4): BENARKAH WAHABI TARGETKAN HABISI NU TAHUN 2030?!?!?

Posted On // Leave a Comment

Kiprah “WAHABI” (Baca: Saudi) dan Kampanye Pembusukan Oleh Musuh-musuhnya (4): BENARKAH WAHABI TARGETKAN HABISI NU TAHUN 2030?!?!?

Bismillahirrohmanirrohim. o
kiprah wahabi dan kampanye pembusukan oleh musuh-musuhnya4

KIPRAH “WAHABI” & KAMPANYE PEMBUSUKAN OLEH MUSUH-MUSUHNYA (4):

BENARKAH WAHABI TARGETKAN HABISI NU TAHUN 2030?!?!?


Sebuah dokumen yang sangat provokatif dengan berkop surat DPP PKS diangkat dalam forum resmi oleh salah satu pengurus MUI pusat….berbicara tentang perjuangan sekumpulan harakah, partai politik Wahabi untuk menghabisi NU sampai titik darah terakhir … judul dan kesimpulanpun segera ditarik dengan bahasa “berbau darah” berkampanye hitam terhadap Wahabi :
“Kata MUI Pusat, Tahun 2030 Wahabi dan Syi’ah Targetkan Habisi NU”
Iya, sebuah judul yang menggelegar….. tetapi benarkah “Wahabi” terkait dalam hiruk pikuk ambisi kekuasaan dan perpolitikan?!
Berikut isi beritanya:
“SERAMBIMATA – Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Dr KH Kholil Nafis Lc MA mengingatkan bahwa aliran Wahabi, Syiah, dan aliran radikal lainnya bisa menghancurkan NU sebagai aliran moderat pada 2030.
“Mereka punya uang dan menargetkan NU akan habis pada 2030, karena kelompok Syiah saat ini sudah memiliki 61 organisasi di Jawa dan 23 organisasi di luar Jawa,” katanya dalam seminar yang diadakan Aswaja Center PWNU Jatim di Surabaya, Kamis.
Di hadapan 200 lebih peserta seminar bertajuk “Menyikapi Konflik Sunni-Syiah dalam Bingkai NKRI” itu, dosen UI itu menjelaskan sebaran puluhan organisasi Syiah itu belum termasuk Wahabi dan kelompok radikal lainnya.
“Tidak hanya itu, para aktivis Syiah dari berbagai organisasi itu pun sudah ada puluhan orang yang menjadi politisi Senayan lewat PAN, PDIP, dan sebagainya, sedangkan kelompok radikal lainnya sudah merasuki anak-anak muda NU,” katanya.
Bahkan, kelompok Syiah juga sudah membuat 25 saluran website/laman, lima saluran radio/TV, dan 33 lembaga penerbitan. “Karena itu, NU jangan diam saja,” kata Sekretaris Program Studi Timur Tengah di UI itu.
provokasi
Gambar 1. Provokasi pembusukan atas nama “Wahabi” …
Dikutip dari antaranews, dalam seminar yang juga pembicara lain, Prof Dr Mohammad Baharun SH MA (Ketua Komisi Hukum MUI Pusat), Habib Ahmad Zein al-Kaf (Ketua Al-Bayyinat Jatim), dan Prof Dr Musta’in Masyhud (Unair), ia menyarankan tiga strategi yang perlu dilakukan NU.
“Ketiga strategi adalah budaya, kebijakan, dan inovasi. Budaya itu cara-cara yang santun, seperti pembinaan kepada masyarakat yang sudah tersesat menjadi Syiah, namun strategi kebudayaan itu bagus tapi lama prosesnya,” katanya.
Oleh karena itu, perlu diimbangi dengan strategi kebijakan dan inovasi. “Strategi kebijakan itu, misalnya, pernyataan tegas bahwa Syiah itu sesat melalui MUI atau perda (peraturan daerah). Untuk strategi inovasi adalah strategi rekayasa sosial yang meneladani cara-cara walisongo, tapi bukan lagi melalui budaya seperti tahlil, dibaan, tapi melalui inovasi, seperti laman/website khusus Aswaja, twitter, facebook, youtube, BBM, SMS, dan sebagainya.
Sebelumnya, dunia sosmed dihebohnya dengan munculnya dokumen Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang berisi pembubaran Nahdlatul Ulama (NU).
dokumen berkop pks
Gambar 2. Dokumen berkop DPP PKS untuk pembubaran NU. “….Kita wajib memerangi sampai titik darah terakhir …..Target kita tahun 2030 NU  akan habis di bumi Indonesia tercinta ini.
Dalam dokumen tersebut, partai yang dikenal sebagai lumbung kader-kader wahabi itu jelas-jelas menebar ancaman, kebencian dan teror yang sangat berbahaya bagi kesatuan umat Islam dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan menghimbau kepada seluruh anggota PKS agar tetap teguh dan bersatu memberantas kekafiran yang berbaur sirik, bid’ah yang ada di dikalangan NU yang sudah melakukan ritual dengan mengatasnamakan Islam antara lain :
1. menyelenggarakan maulid nabi saw
2. Membaca tawasul dan tahlil kepada orang yang sudah meninggal
3. Mengamalkan wirid dan yasin fadhilah
4. Membaca asmallah di awal surat dalam bacaan shalat
5. Melakukan jiarah ke makan para wali
6. Kita wajib memerangi sampai titik darah terakhir dengan jalan apapun terutama lewat partai dan pemerintah seperti keberhasilan di arab saudi
dan lain-lain.”
-selesai penukilan-
Sangat disayangkan bahwa sekelas ketua komisi dakwah MUI Pusat (seperti yang diterangkan dalam berita tersebut), apalagi dengan latar belakang dari komunitas Intelektual menelan begitu saja data semacam itu dan menyampaikannya di forum umum tanpa melakukan pengkajian ilmiyah dan penelaahan serius serta bertanggungjawab hanya untuk mendiskreditkan “Wahabi”. Allahul musta’an.
Dokumen ini sebenarnya sudah disebarluaskan di sosmed pada tahun 2014 yang lalu. Berikut salah satu postingannnya:
apa hoax
Gambar 3. Hoax atau bukan?
Pembusukan dan Provokasi atas nama “Wahabi”
Disini kita tidak hendak membahas apakah dokumen tersebut hoax atau tidak. Tetapi lebih menyoroti pada sisi pertarungan politik PKS pada isi dokumen tersebut, gerakan politik HTI yang lebih dikenal dengan serial buletin yang memprovokasi masyarakat dengan menjelek-jelekkan pemerintah dan penguasa serta beberapa organisasi yang disebutkan pada dokumen tersebut sebagai sekumpulan gerakan politikus “ambisius” Wahabi yang berupaya menghabisi NU sampai titik darah penghabisan.
Benarkah gerakan dan manuver politik berbagai ormas dan orpol tersebut bermadzab Wahabi?! Benarkah gerakan mereka ada kaitannya dengan Wahabi?! Ataukah itu hanya kepingan kecil dari upaya pembusukan terhadap Wahabi untuk memberikan stigma mengerikan, haus darah dan kekuasaan terhadap dakwah Tauhid Ahlussunnah wal Jama’ah?!
PKS adalah Personifikasi Gerakan Politik Ikhwanul Muslimin & Tidak Ada Kaitannya Sama Sekali dengan Dakwah Tauhid (baca: “Wahabi”)!!
Pada artikel yang lalu ketika kita mengungkap sokongan Hizbiyun Sururiyun Turatsiyun Halabiyun terhadap Ikhwanul Muslimin & partai Ikhwanul Muslimin dalam kancah perpolitikan di tanah air.
Kta telah memaparkan pula bukti-buktinya pasca pemerintah Saudi (yang dicap sebagai Wahabi) mengumumkan bahwa Ikhwanul Muslimin adalah organisasi terlarang di negeri Saudi.
Nukilan:
“Upaya memisahkan hubungan PKS dari Ikhwanul Muslimin bagaikan upaya memisahkan ikan dari habitat kehidupannya, air. Berikut sikap manhaj para tokoh-tokoh besar PKS yang dakwahnya tidak akan mungkin terlepas dari dedengkot-dedengkot besar Ikhwanul Muslimin itu sendiri:
Gambar 4. Apresiasi HNW terhadap Sayyid Quthub
Gambar 5. Biografi HNW dan aktifitas para dedengkot PK/PKS dari cikal bakal mereka, gerakan tarbiyah yang secara khusyu’ mengkaji buku-buku Sayyid Quthub, Hasan Al Banna dan tokoh-tokoh pergerakan lainnya.
Gambar 6. Screenshot mantan Presiden PK, merujuk pada pemikiran Sayyid Quthub
Gambar 7. Screenshot mantan Presiden PK, sanjungannya terhadap Tafsir Sayyid Quthub
Gambar 8. Screenshot Tetua PKS dan dakwah Sayyid Quthub yang didakwahkannya
-selesai penukilan-
Dari satu sisi ini saja bukankah cukup sebagai bukti bahwa gerakan dan manuver politik PKS sama sekali tidak bisa disangkutpautkan dengan “Wahabi”?! Tetapi terkadang tukang fitnah memang tidak menggunakan akalnya tatkala melemparkan fitnahannya karena yang terpenting bagi mereka tujuannya adalah bisa membakar emosi kemarahan dan kebencian massa yang diprovokasinya….
PKS & HTI Menegaskan Diri Bukan Wahabi!! Lalu Kenapa Wahabi yang Dikambinghitamkan?!
Berikut persaksian dari pihak PKS dan HTI yang membuktikan bahwa Wahabi tidak memiliki kaitan dan sangkut paut dengan gerakan politik mereka:
“Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hidayat Nur Wahid, pernah meminta kepada semua pihak untuk menghentikan fitnah yang menyatakan PKS merupakan kepanjangan tangan faham Wahabi. ”Isu Wahabi merupakan isu lama yang terus direproduksi untuk melancarkan fitnah kepada PKS. Menjelang pemilu legislatif, 9 April lalu, isu serupa juga sempat beredar melalui pesan singkat elektronik (SMS).”
Dalam SMS itu disebutkan, PKS adalah Wahabi karenanya semua kader PKS adalah antek Wahabi. SMS pun menyerukan agar kaum ahlus sunnah wal jamaah dan nahdliyyin tidak memilih PKS dan kader PKS dalam pemilu. Dengan berang, Hidayat mengatakan, isu tersebut merupakan fitnah yang dilancarkan orang-orang tak bertanggung jawab. Pasalnya, Wahabi sebagai faham keagamaan yang berkembang di Arab Saudi mengharamkan pembentukan partai politik.
“Dari sini saja jelas fitnahnya. Saya adalah pendiri partai politik dan mengambil langkah politik untuk melakukan perubahan untuk kebaikan umat, lalu dimana kesamaannya dengan Wahabi?” ucap Hidayat agak kesal.
Dia pun meminta agar semua pihak melakukan praktik politik sehat dengan tidak menyebarkan fitnah menyesatkan. Berpolitik dengan menyebar fitnah, lanjut Hidayat, tidak akan menciptakan kehidupan politik yang produktif dan hanya memecah belah semangat kebangsaan.
Bukan hanya PKS, Hizbut Tahrir Indonesia pernah mendapat tuduhan yang sama: Wahabi. HTI lalu membuat bantahan. Menurut Hizbut Tahrir, berbahaya bila menganggap seolah-oleh umat Islam belum berakidah Islam. Ini tampak pada pandangan mereka terhadap kaum Muslim yang lain, selain kelompok mereka dianggap sesat. Bahkan mereka tidak jarang saling sesat-menyesatkan terhadap kelompok sempalan mereka.
Pandangan ini, menurut Hizbut Tahrir, ada masalah dalam akidah umat Islam, tetapi tidak berarti mereka belum berakidah Islam. Bagi Hizbut Tahrir, umat Islam sudah berakidah Islam. Hanya saja, akidahnya harus dibersihkan dari kotoran dan debu, yang disebabkan oleh pengaruh kalam dan filsafat atau khurafat. Karena itu, Hizbut Tahrir tidak pernah menganggap umat Islam ini sesat.
Hizbut Tahrir juga menganggap, bahwa persoalan akidah ini, meski penting, bukanlah masalah utama. Bagi Hizbut Tahrir, masalah utama umat Islam adalah tidak berdaulatnya hukum Allah dalam kehidupan mereka. Karena itu, fokus perjuangan Hizbut Tahrir adalah mengembalikan kedaulatan hukum Allah, dengan menegakkan kembali khilafah.
Sejarah Wahabi selalu berlumuran darah kaum Muslim. Situs-situs penting dan bersejarah di dalam Islam pun mereka hancurkan. Semuanya dengan dalih membebaskan umat Islam dari syirik dan khurafat. Ini jelas berbeda dengan Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir tahu persis konstruksi masyarakat sehingga dalam dakwahnya tidak pernah menyerang manusia atau obyek-obyek fisik, seperti situs-situs penting dan bersejarah; melainkan menyerang pemikiran, perasaan dan sistem yang diyakini dan dipraktikkan oleh manusia. Itulah yang menjadi fokus serangan Hizbut Tahrir. Karena itu, dakwah Hizbut Tahrir dikenal sebagai dakwah fikriyyah lâ ‘unfiyyah (intelektual dan non-kekesaran).
pks dan hti bukan wahabi
Gambar 9. PKS & HTI bukan Wahabi
Pendek kata, perbedaan Hizbut Tahrir dengan Wahabi begitu jelas dan nyata. Menyamakan Hizbut Tahrir dengan Wahabi bisa jadi karena tidak mengerti tentang kedua-duanya, atau sengaja untuk melakukan monsterisasi terhadap Hizbut Tahrir, agar disalahpahami, dibenci dimusuhi dan dijauhi oleh umat. Inilah yang sebenarnya hendak dilakukan. Lalu siapa yang diuntungkan dengan semuanya ini, tentu bukan Islam dan kaum Muslim, melainkan kaum kafir penjajah dan para boneka mereka, yang tetap menginginkan negeri-negeri Muslim, seperti Indonesia, ini tetap terjajah. Begitu penjelasan Hizbut Tahrir.
Yang jelas, orang-orang biasa menuduh “Wahabi” kepada setiap orang yang melanggar tradisi, kepercayaan dan bid’ah mereka, sekalipun kepercayaan-kepercayaan mereka itu rusak, bertentangan dengan Al-Quranul Karim dan hadits-hadits shahih. Mereka menentang dakwah kepada tauhid dan enggan berdoa (memohon) hanya kepada Allah semata. “
Perhatikanlah, bahkan HTI tak segan melemparkan fitnah keji bahwa sejarah Wahabi berlumuran darah kaum muslimin!!
Bahkan revolusi Rafidhah Syiah pemberontak Yaman yang merupakan kepanjangan tangan dari Iranpun berusaha dibelanya tatkala pemerintah Saudi yang mereka cap sebagai Wahabi dan beberapa negara lainnya memenuhi permintaan Presiden Yaman untuk  membantu melindungi kaum muslimin dari serangan pemberontak Syiah. Nukilan dari situs resmi Hizbut Tahrir :
“Pesawat-pesawat dan kapal-kapal perang para penguasa agen itu bergerak untuk menyerang Yaman, bukan menyerang Yahudi. Padahal Yahudi itu lebih dekat dari mereka dibandingkan dengan Saba’ (Yaman)! Hal sangat buruk mereka katakan untuk menjustifikasi tindakan mereka, bahwa serangan itu untuk melindungi kiblat kaum Muslim (Makkah). Padahal Makkah tidak sedang diduduki. Sebaliknya, kiblat pertama kaum Muslim (Al-Quds) mereka biarkan. Padahal al-Quds sedang diduduki Yahudi dan terus berteriak meminta pertolongan!
hujatan hizbuttahrir terhadap koalisi
Gambar 10. Hujatan Hizbut Tahrir terhadap pasukan koalisi yang melindungi kaum muslimin Yaman dan pemerintahnya dari serangan  pemberontak Syiah.
Pesawat-pesawat mereka itu bergerak ke Yaman untuk kepentingan kaum kafir penjajah. Pesawat-pesawat mereka tidak bergerak untuk membebaskan bumi penuh berkah (Palestina) yang diduduki oleh manusia yang paling keras permusuhannya (Yahudi) kepada kaum Muslim!
Sungguh, tiap orang yang memiliki penglihatan dan pandangan akan paham, bahwa apa yang terjadi di Yaman adalah pergolakan antara Amerika serta para pengikutnya dari kalangan Houthi dan kelompok lainnya di satu sisi, dengan Inggris serta para pengikutnya yakni Hadi dan Saleh serta kelompok mereka di sisi yang lain. Hal itu seperti yang telah kami jelaskan kepada masyarakat dalam berbagai publikasi kami sebelumnya: “Sesungguhnya pergolakan di Yaman terjadi di antara dua kelompok: Amerika dan para pengikut dan agennya dengan Inggris dan para pengikut dan agennya. Masing-masing kelompok menggunakan berbagai cara dan sarana…Amerika berjalan dengan logika kekuatan Houthi, gerakan-gerakan selatan dan Iran; selain strategi negosiasi untuk mewujudkan sejumlah capaian melalui Jamal bin Umar…Adapun Inggris berjalan dengan logika kecerdikan politik melalui Hadi yang mengeksploitasi otoritas kepresidenannya dan berlaku ‘sopan’ kepada Amerika untuk menghalangi tekanan-tekanan AS dan agar AS tidak mendapat posisi strategis di pemerintahan. Inggris juga mendorong Saleh dan orang-orangnya untuk bergabung dengan Houthi sehingga jika Hadi gagal dan posisi Houthi lebih unggul maka Inggris tetap mendapat bagian di pemerintahan—seberapa pun bagian itu—melalui Ali Saleh dan orang-orangnya. Inilah yang terjadi di Yaman. Inggris tidak lagi mampu mendominasi Yaman seperti dulu. Inggris juga tidak mampu melawan Amerika dan agen-agennya secara militer. Karena itu Inggris sengaja menggunakan kecerdikan politik melalui kedua agennya, Hadi dan Ali Saleh…(1/10/2014).”
Dari contoh perlindungan dan pembelaan Hizbut Tahrir terhadap Syiah Rafidhah  di atas,  dari sejarah historis  hubungan mesra Ikhwanul Muslimin dengan Syiah Rafidhah maka sungguh sangat “menggelikan” jika gerakan semacam ini dipersonifikasikan sebagai gerakan Wahabi yang hendak menghabisi NU sampai titik darah penghabisan!
Lihat hubungan mesra Ikhwanul Muslimin dengan Rafidhah Syiah pada link berikut:
Demikianlah, para pembenci dakwah tauhid akan melancarkan makar pembusukan dengan menghalalkan berbagai cara, mengait-ngaitkan manuver politik berbagai orpol dan atau ormas dan menimpukkan dosanya sebagai wujud dari dakwah Wahabi. Allahul musta’an.
Siapa sebenarnya yang menciptakan sosok “Wahabi” dan dengan tujuan apa “Wahabi” diciptakan?
(Bersambung In sya Allah)
http://tukpencarialhaq.com/2015/09/21/kiprah-wahabi-baca-saudi-dan-kampanye-pembusukan-oleh-musuh-musuhnya-4-benarkah-wahabi-targetkan-habisi-nu-tahun-2030/

0 komentar:

Posting Komentar