سِيمَاهُمْ فِى وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرٍ السُجُودِ
“Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.”
Terdapat beberapa penafsiran ulama dalam menjelaskan tentang tanda sujud yang dimaksud di dalam ayat ini (al-Fath: 29).
Ada yang mengatakan, “Perilaku yang baik.” Ini diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma.
Sebagian ulama berkata, “Yang dimaksud adalah sifat khusyuk dan tawadhu’,” sebagaimana yang diriwayatkan dari Mujahid dan yang lainnya.
Sebagian lagi mengatakan, “Dengan memperbanyak shalat akan membaguskan wajah, seperti perkataan sebagian salaf, barang siapa banyak melakukan shalat di malam hari, akan menjadi baik wajahnya di siang hari.”
Sebagian lagi berkata, “Sesungguhnya amalan kebaikan memunculkan cahaya di dalam hati, sinar pada wajah, kelapangan rezeki, dan rasa cinta di dalam hati-hati manusia.”
Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menerangkan, “Yang dimaksud ialah bahwa sesuatu yang tersimpan dalam jiwa akan tampak pada raut wajahnya. Apabila seorang mukmin memiliki isi hati yang baik dan benar bersama Allah ‘azza wa jalla, Allah ‘azza wa jalla akan memperbaiki penampilan lahirnya di hadapan manusia, sebagaimana yang diriwayatkan dari Umar bin al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, ia berkata, ‘Barang siapa memperbaiki isi hatinya, Allah ‘azza wa jalla akan memperbaiki penampilan lahiriahnya’.”
Beliau kemudian berkata, “Tatkala para sahabat radhiallahu ‘anhum ikhlas dan amalan mereka saleh, setiap orang yang memandang mereka merasa takjub melihat perangai dan perilakunya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 13/134)
http://asysyariah.com/membenci-sahabat-nabi-tanda-kekafiran/
Tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud
Labels:
tafsir
0 komentar:
Posting Komentar