PANDUAN RINGKAS MENJALANKAN IBADAH PUASA SESUAI SUNNAH

Posted On // Leave a Comment
PANDUAN RINGKAS MENJALANKAN IBADAH PUASA SESUAI SUNNAH

 KHUTBAH JUMAT DI MASJID NAWAWI PONDOK KELOR PAITON: 16 RAMADLAN 1436 H/ 3 JULI 2015 (Bag Pertama)

TEMA: PANDUAN RINGKAS MENJALANKAN IBADAH PUASA SESUAI SUNNAH

✅Khutbah Pertama:

إِنَّ الْحَمْدَ للَّهِ نَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، أَشْهَدُ أَنْ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ ، اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ ، وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ، يَأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ، وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا 

Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah….
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah.

Alhamdulillah hari ini kita sudah memasuki hari yang ke-16 pada ibadah puasa kita di bulan Ramadhan ini. Hanya kepada Allahlah kita meminta pertolongan agar kita bisa mempersembahkan ibadah yang terbaik hanya untukNya. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada tauladan yang mulya, Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam, keluarga, para Sahabat, dan orang-orang yang mengikuti Sunnah beliau hingga hari kiamat.

Ikhwati fillaah, hadaniyallaahu wa iyyaakum…

Pada kesempatan khutbah ini akan disampaikan Panduan Ringkas Menjalankan Ibadah Puasa Sesuai Sunnah Nabi shollallahu alaihi wasallam…

Semoga Allah memberikan taufiq, kemudahan, dan keberkahan dalam penyampaian khutbah dan sholat Jumat yang kita lakukan ini, dan semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam beribadah kepadaNya.

Dimulai di waktu sahur,
Laksanakanlah ibadah santap sahur karena Allah, dan berharaplah keberkahan dari Allah, meski seandainya hanya mampu melaksanakan sahur dengan meminum seteguk air, semoga kita mendapatkan sholawat dari Allah dan para MalaikatNya.

السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Sahur adalah makanan keberkahan. Janganlah sekali-kali meninggalkannya meski hanya meneguk seteguk air. Karena Allah dan para Malaikatnya bersholawat kepada orang-orang yang sahur (H.R Ahmad dan dinyatakan bahwa sanadnya kuat oleh al-Mundziri dalam atTarghib wat Tarhiib, dihasankan al-Albany).

Jika memungkinkan, sertakan kurma dalam bagian santap sahur kita karena Rasul shollallahu alaihi wasallam bersabda:

نِعْمَ سَحُورُ الْمُؤْمِنِ التَّمْرُ

Sebaik-baik sahur orang beriman adalah dengan kurma (H.R Abu Dawud)

Manfaatkanlah waktu sahur juga untuk beristighfar memohon ampunan kepada Allah. Karena di waktu sahur itulah Allah memuji orang-orang yang beristighfar.

وَبِالأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan di waktu sahur mereka beristighfar (Q.S adz-Dzaariyaat:18)

وَالْمُسْتَغْفِرِينَ بِالأسْحَارِ

dan orang-orang yang beristighfar di waktu sahur (Q.S Ali Imran:17)

Kemudian mulailah berpuasa (shoum) dari sejak terbit fajar shodiq hingga terbenamnya matahari. Awal berpuasa adalah sejak masuknya waktu Subuh. Sebagaimana Allah berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ

Makan dan minumlah hingga nampak jelas bagi kalian benang putih dari benang hitam pada fajar (Q.S al-Baqoroh 187).

Laksanakanlah sholat Subuh berjamaah di masjid. Sungguh besar pahala sholat Subuh berjamaah di masjid, sehingga saking besarnya, seandainya orang-orang mengetahui besarnya pahala tersebut, niscaya ia akan mendatangi sholat berjamaah Subuh meski dengan merangkak.

إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا

Sesungguhnya sholat yang terberat dijalankan oleh kaum munafikin adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Kalau seandainya mengetahui pahala yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya meski dengan merangkak (H.R Muslim)

Saat berpuasa, jauhkanlah diri dari berbagai hal-hal yang membatalkan puasa atau mengurangi pahala ibadah puasa kita.

Hal-hal yang membatalkan puasa, di antaranya:

1⃣makan, minum atau perbuatan semakna dengan makan dan minum yaitu suntikan infus yang memasukkan nutrisi zat makanan ke dalam tubuh, demikian juga dengan cuci darah, para Ulama mengkategorikannya semakna dengan makan minum yang membatalkan puasa. Demikian juga merokok, membatalkan puasa.

2⃣Berhubungan suami istri atau mengeluarkan mani secara sengaja.

3⃣Muntah secara sengaja. Sedangkan jika muntah tidak secara sengaja, misalnya karena sakit, maka tidak membatalkan puasa.

مَنْ ذَرَعَهُ الْقَيْءُ فَلَيْسَ عَلَيْهِ قَضَاءٌ وَمَنِ اسْتَقَاءَ عَمْدًا فَلْيَقْضِ

Barangsiapa yang terserang muntah (tidak sengaja) maka tidak harus mengganti (puasa). Barangsiapa yang menyengaja muntah, maka hendaknya mengganti (puasa)(H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ahmad, dishahihkan Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban, al-Hakim, al-Albany. Lafadz sesuai riwayat atTirmidzi)

4⃣Obat tetes hidung.

وَبَالِغْ فِي الِاسْتِنْشَاقِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ صَائِمًا

Dan bersungguh-sungguhlah dalam istinsyaq (memasukkan air ke dalam hidung), kecuali jika engkau dalam keadaan berpuasa (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, anNasaai, Ibnu Majah, dishahihkan oleh Ibnu Khuzaimah dan al-Albany)

5⃣Haid dan nifas bagi wanita
Sedangkan hal-hal yang bisa mengurangi pahala puasa kita di antaranya adalah perbuatan dosa atau melakukan perbuatan kesia-siaan (yang tidak bermanfaat bagi kehidupan dunia ataupun akhirat).

Rasulullah shollallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan kedustaan dan perbuatan bodoh, maka Allah tidak butuh dengan (puasanya) yang meninggalkan makan dan minumnya (H.R al-Bukhari).

لَيْسَ الصِّيَام مِنَ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ إِنَّمَا الصِّيَام مِنَ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ

Bukanlah puasa itu (hanya) dari makan dan minum, sesungguhnya puasa itu (menahan diri) dari perbuatan sia-sia (tidak bermanfaat) dan rofats (ucapan kotor/ tidak senonoh)(H.R al-Hakim, dishahihkan Syaikh al-Albaniy)
Sahabat Nabi Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu menyatakan:

 إذَا صُمْتَ فَلْيَصُمْ سَمْعُك وَبَصَرُك وَلِسَانُك عَنِ الْكَذِبِ وَالْمَإِثْمَ ، وَدَعْ أَذَى الْخَادِمِ ، وَلْيَكُنْ عَلَيْك وَقَارٌ وَسَكِينَةٌ يَوْمَ صِيَامِكَ ، وَلاَ تَجْعَلْ يَوْمَ فِطْرِكَ وَيَوْمَ صِيَامِكَ سَوَاءً

Jika engkau berpuasa, maka puasakanlah pendengaran, penglihatan, dan lisanmu dari dusta dan  perbuatan dosa. Biarkanlah gangguan dari pembantu. Jadilah orang yang tenang saat berpuasa. Jangan jadikan hari tidak berpuasamu sama kondisinya dengan hari berpuasamu (riwayat Ibnu Abi Syaibah)

Semoga Allah Subhaanahu Wa Ta’ala menerima ibadah-ibadah shoum kita.

أقول ما سمعتم فأستغروا لله لي ولكم ولسائر المسلمين والمسلمات فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم

(Abu Utsman Kharisman)

📝📝💡💡📝📝

WA al-I'tishom

✆ WA Lintas Ilmu Shiyam ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧

🛅➠http://walis-net.blogspot.com/p/depan.html

0 komentar:

Posting Komentar