Seringkali kita mudah kagum dengan ketinggian ilmu seseorang. Baik dlm ilmu fiqh, bahasa Arab, ataupun yg lain.
Para Ulama terdahulu tidak mudah tertipu dgn ketinggian ilmu seseorang sebelum memperhatikan apakah orang itu berada di atas manhaj yg lurus ataukah tidak.
Kadangkala ada seorang yg sangat ahli di bidang fiqh, namun ia mulai berpemikiran menyimpang, maka ia kemudian ditinggalkan oleh para Ulama Ahlussunnah, tidak diambil ilmunya.
Hal ini sebagaimana yang pernah terjadi di masa al-Imam Ahmad bin Hanbal. Ada seorang yg sangat berilmu dlm masalah fiqh, yaitu Husein al-Karabisiy. Bahkan ia memiliki karya jilid tebal dalam pembahasan fiqh al-Qodho' (peradilan Islam). Sebagaimana disebutkan dalam kitab Lisaanul Miizaan.
Namun, ketika ia mulai menunjukkan penyimpangan, berpendapat dgn mengucapkan: Lafdzhi bil qur'aan makhluq (lafadzku thd pembacaan al-Quran adalah makhluk), maka al-Imam Ahmad kemudian mentahdzirnya (memperingatkan kaum muslimin utk tdk mengambil ilmu darinya). Hingga ia dijauhi.
Namun sebaliknya, seseorang yg sederhana dlm keilmuan, tapi berpegang teguh dgn Sunnah dan berjalan di atas manhaj yg lurus, menjadi mulya.
قال ابن عدي : سمعت محمد بن عبد الله الصيرفي الشافعي، يقول لتلامذته : اعتبروا بالكرابيسي ، وبأبي ثور ،فالحسين في علمه وحفظه لا يعشره أبو ثور ، فتكلم فيه أحمد بن حنبل في باب مسألة اللفظ ، فسقط ، وأثنى على أبي ثور ، فارتفع للزومه للسنة
Ibnu Adi berkata: Saya mendengar Muhammad bin Abdillah as-Shoyrofiy asy-Syafii berkata kepada murid-muridnya: Ambillah pelajaran dari al-Karobiisiy dan Abu Tsaur. Al-Husein (al-Karobiisiy), kapasitas keilmuan dan kekuatan hafalannya tidak bisa ditandingi oleh Abu Tsaur meski sepersepuluhnya. Tapi Ahmad bin Hanbal berbicara tentangnya (al-Karobiisiy) dalam permasalahan lafadz (thd al-Qur'an). Maka dia kemudian jatuh. Al-Imam Ahmad memuji Abu Tsaur sehingga menjadi mulya kedudukannya karena berpegang teguh dgn sunnah (Siyaar A'lamin Nubalaa' (12/80))
(disarikan dari salah satu pelajaran Syaikh Usamah al-Amry sblm penyampaian Kitabul Buyu' min Minhajus Salikin pd daurah Asatidzah di Ma'had al-Anshar 1436 H/2015 M)
<< Abu Utsman Kharisman>>
----------
📌📌Tambahan penjelasan dari postingan sebelumnya:
al-Husein al-Karobiisy dianggap menyimpang ketika menyatakan: Lafdzii bil Qur'aan makhluk (lafadzku thd al-Quran adalah makhluk). Ucapan ini bisa memiliki 2 kemungkinan.
Jika yg dimaksud adalah bahwa suaraku ketika membaca al-Quran adalah makhluk, maka ini benar. Tapi kalau yg dimaksud adalah: al-Quran adalah makhluk, maka ini batil. Yg benar al-Quran adalah Kalam Allah, bukan makhluk.
Ucapan Husein al-Karobiisiy itu diperingatkan oleh para Ulama karena bisa mengesankan dan menggiring pada keyakinan yg batil tersebut.
Bagi yg menyebar postingan di atas, tolong dikutipkan juga tambahan penjelasan ini utk tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Jazaakumullaahu khairan
💡💡📝📝💡💡
WA al-I'tishom
✆ WA Al Istiqomah ※ WALIS ✆
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
🛅➠http://walis-net.blogspot.
0 komentar:
Posting Komentar