MENGAPA KATA ILYAASIN DIPISAH ANTARA ALIF LAM DENGAN POTONGAN SETELAHNYA?

Posted On // Leave a Comment
MENGAPA KATA ILYAASIN DIPISAH ANTARA ALIF LAM DENGAN POTONGAN SETELAHNYA?

Kata Ilyaasin dalam surat as-Shoffaat ayat 130 dipisah penulisannya antara alif laam dengan Yaasiin, karena alif laam itu menunjukkan makna Aal (keluarga/ pengikut). Seperti pada Aali Imron (keluarga Imron) atau Aalu Ibrohim (keluarga/ pengikut Ibrohim). Orang Arab memberlakukan penyebutan nama ‘Ajam (non Arab) seperti Iyaas kadang disebut Yaas, kadang disebut Yaasiin. Demikian yang dijelaskan oleh Ibnul Qoyyim al-Jauziyyah dalam atTafsiirul Qoyyim:


والصواب والله أعلم في ذلك أن أصل الكلمة آل ياسين كآل إبراهيم فحذفت الألف واللام من أوله لاجتماع الأمثال ودلالة الاسم على موضع المحذوف وهذا كثير في كلامهم إذا اجتمعت الأمثال كرهوا النطق بها كلها فحذفوا منها ما لا إلباس في حذفه وإن كانوا لا يحذفونه في موضع لا تجتمع فيه الأمثال ولهذا لا يحذفون النون من إني وأني وكأني ولكني ولا يحذفونها من ليتني ولما كانت اللام في لعل شبيهة بالنون حذفوا النون معها ولا سيما عادة العرب في استعمالها للاسم الأعجمي وتغييرها له فيقولون مرة إلياسين ومرة إلياس ومرة ياسين وربما قالوا ياس ويكون على إحدى القراءتين قد وقع على المسلم عليه وعلى القراءة الأخرى على آله (التفسير القيم لابن القيم (2ظ103)

Yang benar, Wallaahu A’lam dalam hal itu, sesungguhnya asal kata Aalu Yaasiin seperti Aalu Ibrohim. Kemudian dihapuslah alif dan lam di awalnya karena bertemunya sesuatu yang semisal dan (adanya) petunjuk isim pada tempat yang dihapus. Ini banyak dalam ucapan mereka (orang Arab). Jika bergabung sesuatu yang semisal, mereka tidak suka mengucapkan seluruhnya, sehingga dihapus sebagiannya selama tidak menimbulkan kerancuan dalam menghapuskanya. Mereka tidak menghapus di tempat yang tidak bergabung (huruf-huruf) yang semisal. Karena itu mereka tidak menghapus ‘nuun’ pada ‘Inni’ dan ‘Annii’ dan ‘Kaannii’ dan ‘Walaakinni’. (Karena alif dengan nuun berbeda, pent). Mereka juga tidak menghapusnya pada ‘laytanii’. Dan ketika laam pada “la’alla” mirip dengan nuun, maka mereka menghapus nuun yang bersamanya (sehingga tidak dibaca la’allanii tapi la’allii, pent). Apalagi kebiasaan Arab dalam menggunakan nama ‘Ajam (bukan Arab) dan merubahnya. Kadangkala mereka mengatakan Iyaasiin, kadangkala Ilyaas, kadangkala Yaasiin. Kadangkala Yaas. Sehingga berdasarkan salah satu bacaan, itu terkena kepada pihak yang diberi salam (Ilyaas, pent) dan pada bacaan lain terkena pada pihak Aal (keluarga/ pengikutnya) (tafsir al-Qoyyim libnil Qoyyim (2/103)).

Untuk memperjelas, mengapa penyebutan nama Ilyas bisa berbeda-beda. Kadang Ilyas, kadang bisa juga Yaas saja atau kadang Yaasin?
Demikianlah kadang orang Arab menyebut nama tempat yang ‘Ajam (non Arab) dengan penyebutan yang berbeda-beda, seperti bukit Tursina kadang disebut Thuurisaynaa’ kadang disebut Thuurisiiniiin.

وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِنْ طُورِ سَيْنَاءَ

dan pohon yang keluar dari bukit Tursina (Q.S al-Mu’minuun ayat 20)

وَطُورِ سِينِينَ

dan bukit Tursina (Q.S atTiin ayat 23)

(faidah penjelasan dari Tafsir atThobariy).

Kalau kita lihat dua contoh ayat tersebut, sebenarnya kedudukan ‘bukit Tursina’ dalam rangkaian kalimat bahasa Arab sama-sama mengalami jar atau khofadh, tapi penyebutannya disebutkan berbeda pada tempat yang berbeda.

Al-Quran diturunkan Allah dengan bahasa Arab sehingga menggunakan kaidah-kaidah kebiasaan yang diungkapkan dan dikenal oleh orang Arab.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Sesungguhnya Kami menurunkan al-Quran dalam bahasa Arab agar kalian memikirkannya (Q.S Yusuf ayat 2).

كِتَابٌ فُصِّلَتْ آَيَاتُهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Suatu kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya dengan bacaan (dengan bahasa) Arab bagi kaum yang mengetahui (Q.S Fushshilat ayat 3)

...وَهَذَا كِتَابٌ مُصَدِّقٌ لِسَانًا عَرَبِيًّا لِيُنْذِرَ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَبُشْرَى لِلْمُحْسِنِينَ

Dan ini adalah kitab yang membenarkan (ajaran Musa sebelumnya) dengan lisan Arab untuk memberi peringatan bagi orang-orang dzhalim dan kabar gembira bagi orang-orang yang berbuat kebaikan (Q.S al-Ahqaaf ayat 12)

Wallaahu A’lam.

(Abu Utsman Kharisman)

💡💡📝📝💡💡

WA al-I'tishom
____________________________
📲Turut memublikasikan ⇲
۞ مجمـــــــــــوعة الاســـــــــــتفادة ۞

0 komentar:

Posting Komentar