MENGAMBIL PELAJARAN DARI TAUBATNYA ABUL HASAN AL ASY’ARI rahimahullahu ta’ala

Posted On // Leave a Comment
MENGAMBIL PELAJARAN DARI TAUBATNYA ABUL HASAN AL ASY’ARI rahimahullahu ta’ala
Muhammad bin Muhammad Al Husainy berkata : “ Dahulu Abul Hasan Al Asy’ari mengambil ilmu kalam dari Abu Ali Al Juba’i seorang Syaikhnya Mu’tazilah. Kemudian Abul Hasan meninggalkannya karena sebuah mimpi yang dilihatnya, lalu dengan sebab itu dia rujuk dan berlepas diri dari sekte Mu’tazilah dan dia tampakkan terang-terangan hal itu dihadapan manusia. Abul Hasan naik ke atas mimbar di Bashrah pada hari jum’at dan mengangkat suaranya tinggi-tinggi seraya berkata, “Barangsiapa mengenaliku, pastilah dia telah kenal siapa aku. Dan barangsiapa yang belum mengenaliku, ketahuilah bahwa aku adalah Ali bin Ismail bin Ishaq Al Asy’ari (Abul Hasan).
Dahulu aku adalah orang yang mengucapkan bahwa Al Qur’an adalah makhluk ciptaan. Aku juga berkata bahwa Allah tidaklah melihat dengan pandangan pada hari akhirat. Aku juga berkata bahwa hamba itu menciptakan perbuatannya sendiri”. Adapun sekarang ini, inilah aku seorang yang bertaubat dari paham mu’tazilah dengan keyakinan, dan sebagai bantahan terhadap mu’tazilah”. (Ittihaf as Saadah al Muttaqin bi Syarh Asrar ihya’ ulumuddin 2/3)
Al Hafidz Abul Qasim Ali bin Al Hasan bin Hibatullah berkata, Abu Bakr Ismail Al Azdy berkata : “ Sesungguhnya Abul Hasan dahulu seorang tokoh mu’tazilah, dan ia berpendirian dengan madzhab mu’tazilah selama 40 tahun. Dan ia merupakan salah seorang Imam sekte mu’tazilah. Hingga suatu hari dia bersembunyi dan tak terlihat dihadapan manusia selama 15 hari. Lalu Abul Hasan keluar dari rumahnya menuju Masjid Jami’ di Bashrah, beliau naik keatas mimbar setelah shalat jum’at seraya berkata : “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya aku menghilang dari tengah-tengah kalian karena sebab aku sedang melihat keadaan diriku. Bertumpuk-tumpuk dalil ada pada diriku, namun belum tampak mana yang lebih kuat padaku antara yang Haq atas kebathilan, dan antara kebathilan atas al-Haq. Maka aku pun bergegas untuk memohon petunjuk kepada Allah Tabaraka Wa Ta’ala, kemudian Allah memberikan petunjuk kepadaku terkait apa yang telah aku torehkan di dalam kitab-kitabku ini. Dan aku tanggalkan semua yang telah menjadi keyakinanku, sebagaimana sekarang aku tanggalkan bajuku ini (kemudian seketika itu beliau lepaskan bajunya dan beliau melemparkannya)”.
Berkata Ibnu Katsir atas taubatnya Abul Hasan Al Asy’ari rahimahullah ta’ala : “ Sesungguhnya Al Asy’ari dahulu adalah seorang berpaham mu’tazilah kemudian dia bertaubat dari paham tersebut di kota Bashrah di atas mimbar. Lalu beliau singkap borok-borok dan kerusakan-kerusakan mu’tazilah”. (al bidayah wa an nihayah 11/187)

dinukil dari tulisan al Faqir Ila Afwi Rabbihi, Saudara kalian Hamzah Rifa’i,
yg berjudul 

Kolaborasi Halabiyun: Kumpulan Thullabul Hawa’ dan Syuhada Al Iskandar


sumber Sumber: http://forumsalafy.net/?p=9030

0 komentar:

Posting Komentar