๐JUJUR MUJUR๐
๐ธุนَْู ุญَِููู
ِ ุจِْู ุญِุฒَุงู
ٍ، ุนَِู ุงَّููุจِِّู ุตََّูู ุงُููู ุนََِْููู َูุณََّูู
َ َูุงَู: «ุงْูุจَِّูุนَุงِู ุจِุงْูุฎَِูุงุฑِ ู
َุง َูู
ْ َูุชََูุฑََّูุง، َูุฅِْู ุตَุฏََูุง َูุจَََّููุง ุจُูุฑَِู َُููู
َุง ِูู ุจَْูุนِِูู
َุง، َูุฅِْู َูุฐَุจَุง ََููุชَู
َุง ู
ُุญَِู ุจَุฑََูุฉُ ุจَْูุนِِูู
َุง» (ู
ุชูู ุนููู)
๐นDari Hakim bin Hizam --radhiyallahu Ta’ala 'anhu-- dari Nabi --shallallahu ‘alaihi wasallam--, beliau bersabda, “Dua pihak yang bertransaksi jual beli memiliki hak pilih[1] selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, niscaya keduanya mendapatkan keberkatan pada jual belinya. Namun jika keduanya dusta dan tidak terbuka, keberkatan jual beli keduanya hilang.” [Muttafaqun ‘alaih]
---------------
[1] antara melangsungkan atau mengurungkan akad.
๐ WhatsApp Thullab Fiyusy
JUJUR MUJUR
Labels:
nasehat
0 komentar:
Posting Komentar