SILSILAH Tauhid Ibadah

Posted On // Leave a Comment

SILSILAH Tauhid Ibadah


1. Tauhid Ibadah adalah
“Mengesakan Allah dalam semua jenis ibadah, dan meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya.”
Allah berfirman : (artinya)
Artinya: ” Beribadahlah (hanya) kepada Allah dan janganlah kalian menyekutukannya dengan sesuatu apapun.” (QS. an-Nisa : 36)
(Ayat di atas) adalah makna kalimat Laa ilaha illallah, dan itulah inti dakwah para rasul.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah

SILSILAH Tauhid Ibadah
2. Tauhid, dengannyalah Allah leburkan (hapuskan) berbagai dosa. Di dalam Hadits Qudsi (Allah berfirman):
Artinya: ” Wahai anak Adam (umat manusia), seandainya kalian bertemu dengan-Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi, namun engkau tidak berbuat syirik terhadap-Ku dengan sesuatu apapun, niscaya Aku pun akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” ( HR. at-Tirmidzi)
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
3. Diantara Keutamaan Tauhid
Masuk ke dalam Jannah tanpa Hisab dan tanpa Adzab bagi siapa saja yang merealisasikan Tauhid serta tidak menyekutukan-Nya dengan apapun,
sebagaimana pada hadits dari sahabat Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Sallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ومعهم سبعون ألفا يدخلون الجنة بغير حساب ولا عذاب (إلى قوله) هم الذين لا يسترقون ولا يكتوون و لا يتطيرون و على ربهم يتوكلون
Artinya: “Dan bersama mereka (umatmu wahai Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam) 70. 000 orang masuk ke dalam Jannah tanpa Hisab dan tanpa Adzab … (sampai pada sabda Beliau) …Mereka (70. 000 orang yang masuk Jannah tanpa Hisab dan tanpa Adzab) adalah
▪ orang -orang yang tidak meminta diruqyah,
▪ tidak berobat dengan kay (besi panas), dan
▪ tidak pula bertathayyur (beranggapan sial), serta
▪mereka berTAWAKKAL HANYA KEPADA ALLAH Jalla wa ‘Ala.
( Muttafaqun ‘alaihi.)
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
4. Wajib bagi setiap Muslim dan Muslimah untuk merasa takut dan khawatir dari terjatuh kepada KESYIRIKAN. Tidak ada sesuatu apapun yang lebih berbahaya dari SYIRIK, karena (berlandaskan hadits):
من مات يشرك بالله شيئا دخل النار
Artinya: “Barangsiapa yang mati dalam keadaan membawa dosa SYIRIK, maka dia masuk ke dalam AN-NAAR (Neraka).” Muttafaqun alaihi.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
5. Nabi Ibrahim sang Khalilulurrahman (Kekasih Allah) ‘alaihissalam benar-benar TAKUT dari KESYIRIKAN, padahal kedudukan beliau sangat tinggi di sisi-Nya.
Beliau pun berdoa
و اجنبني و بني أن نعبد الأصنام
Artinya: “Jauhkanlah aku (sejauh-jauhnya, pen) dan keturunanku dari beribadah kepada berhala.”
Lalu bagaimana kita tidak lebih merasa takut terhadap kesyirikan daripada beliau?!
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
6. Dakwah Para Rasul seluruhnya adalah mengesakan (mentauhidkan) Allah dalam segala macam bentuk ibadah dan meninggalkan peribadatan kepada selain-Nya. Semua Rasul berkata kepada kaumnya:
اعبدوا الله ما لكم من إله غيره
Artinya: “Beribadahlah kalian kepada Allah. Tidaklah kalian memiliki sesembahan (yang berhak diibadahi) selain-Nya.”
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
7. Dakwah para pengikut Rasul yang ditegakkan di atas Bashirah (Ilmu dan Yakin) adalah dakwah yang MENGAJAK kepada TAUHID dan MENINGGALKAN SYIRIK, sebagaimana dalam firman Allah:
(Artinya) “Katakanlah wahai Muhammad, ini adalah jalanku. Aku berdakwah menyeru ke jalan Allah di atas Bashirah (Ilmu dan Yakin), (ini adalah) jalanku dan para pengikutku.” (QS Yusuf:108).
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
8. Barangsiapa yang beribadah kepada Allah dan JUGA BERIBADAH KEPADA SELAIN ALLAH seperti beristighatsah kepada Allah dan juga beristighatsah kepada orang yang telah mati, maka ibadah yang ia persembahkan untuk Allah TIDAK BERMANFAAT sedikitpun baginya.
Allah telah mengkafirkan Musyrikin Quraisy padahal mereka beribadah kepada Allah. Tetapi mereka juga beribadah kepada sesembahan-sembahan mereka di samping beribadah kepada Allah
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
9. Jimat-jimat, mantra-mantra, ataupun rajah-rajah tidak bisa menangkal gangguan jin darimu, tidak bisa pula penyakit ‘ain dan hasad. Sebaliknya, tidak bisa memberikan kebaikan untukmu.
Sebagaimana dalam hadits:
“Barangsiapa yang menggantungkan sesuatu, maka dia diserahkan kepada apa yang ia gantungkan itu.”
Yaitu dia ditelantarkan dan tidak mendapat apapun darinya (benda-benda yang ia gantungkan tersebut ).
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
10. Di dalam ash-Shahihain (Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim), Nabi Salallahi alaihi wa sallamMEMERINTAHKAN untuk MEMOTONG/MEMUTUSKAN senar/tali-tali busur dan kalung-kalung (yang digunakan untuk tolak balak) yang biasa diikatkan di leher hewan-hewan tunggangan.
Hadits-hadits lain menunjukkan bahwa SEBAB larangan tersebut adalah karena hal itu (meyakini senar dan kalung tersebut sebagai tolak balak, pen) termasuk keSYIRIKan.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
11. Menggantungkan Tamaim (jimat-jimat dalam rangka menolak balak) adalah perbuatan SYIRIK, berdasarkan hadits:
من تعلق تميمة فقد أشرك
Artinya: “Barangsiapa yang menggantungkan Tamimah (jimat) maka dia telah berbuat SYIRIK”
Jika seseorang meyakini bahwasannya jimat tersebut bisa memberikan manfaat dengan seizin Allah, maka itu adalah SYIRIK KECIL.
Jika dia meyakininya bisa memberikan manfaat dengan sendirinya maka itu adalah SYIRIK BESAR.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
12. Diharamkan untuk NGALAP BAROKAH dari pepohonan dan bebatuan secara mutlak.
Adapun menyentuh al-Hajar al-Aswad dan Rukun Yamani (yang ada di Ka’bah), maka itu dilakukan dalam rangka beribadah kepada Allah dan meneladani Rasulullah ‘alaihi ash-Shalatu wa as-Salam, BUKAN dalam rangka ngalap barokah.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
13. Fitnah (godaan) Syaithan terhadap sebagian manusia adalah dengan pohon-pohon (yang diyakini keramat, pen). Sehingga mereka menyembahnya di samping beribadah kepada Allah.
Sebagaimana Syaithan memfitnah musyrikin Quraisy dengan pohon ‘Uzza, mereka pun menyembahnya.
Syaithan juga memfitnah mereka dengan pohon Dzatu Anwath, sehingga mereka pun ngalap barokah kepadanya.
Sebagaimana firman Allah:
أفرأيتم اللات و العزى
Artinya: “Bagaimanakah menurut kalian tentang Latta dan ‘Uzza.”
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
14. Menyembelih untuk selain Allah (yang dijadikan sesajen untuk kuburan/tempat keramat; atau larung untuk kawah atau segoro kidul, dll, pen) adalah SYIRIK.
▪ Allah Ta’ala berfirman:
قل إن صلاتي و نسكي و محياي و مماتي لله رب العالمين
Artinya: “Katakanlah (wahai Muhammad), sesungguhnya shalatku, sesembelihanku, hidup, dan matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam.”
Juga firmanNya:
فصل لربك و انحر
Artinya: “Shalatlah dan menyembelihlah untuk Allah”
Sebagaimana Anda shalat hanya kepada Allah saja, demikian pula menyembelih juga hanya untuk-Nya semata.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
15. Sebuah Hadits Shahih :
لعن الله من ذبح لغير الله
Artinya: ” Allah melaknat siapa saja yang menyembelih untuk selain Allah.” (HR. Muslim)
Laknat adalah dijauhkan dari rahmat Allah.
Lalu, bagaimana dengan orang yang menyembelih untuk (yakni disajikan dan dipersembahkan kepada, pen) Jin, para tukang sihir, kuburan-kuburan, dan pemakaman-pemakaman wal ‘iyadzu billah.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
16. Di antara upaya penjagaan Nabi Salallahu alaihi wa sallam terhadap Tauhid :
Beliau melarang menyembelih untuk Allah — yang itu merupakan ibadah — di tempat yang di situ pernah dilakukan penyembelihan untuk selain Allah, atau tempat yang di situ pernah dilaksanakan perayaan-perayaan adat Jahiliyah.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
17. Nadzar termasuk ibadah. Allah memuji siapa saja yang menunaikannya (untuk Allah).
Allah Ta’ala berfirman (artinya) :
“Mereka (orang-orang mukmin) menunaikan NADZAR mereka.” (QS. al-Insan : 7)
Barangsiapa yang bernadzar untuk selain Allah, contohnya orang yang bernadzar untuk kuburan-kuburan atau wali-wali, maka sungguh dia telah memalingkan ibadah kepada selain Allah Ta’ala.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
18. Isti’adzah (meminta perlindungan) termasuk Ibadah kepada Allah, sebagaimana firman Allah:
Artinya: “Beristi’adzahlah kepada Allah.” (QS. an-Nahl : 98)
Maka barangsiapa yang
  • beristi’adzah kepada selain Allah dalam hal yang tidak mungkin mengabulkannya kecuali hanya Allah, atau
  • beristi’adzah kepada mayit (orang yang telah wafat), atau
  • beristi’adzah kepada orang hidup, namun jauh posisinya (tidak di hadapan kita), tanpa ada penghubung
Sungguh dia telah berbuat SYIRIK.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
SILSILAH Tauhid Ibadah
19. Istighatsah (mohon pertolongan dalam kondisi darurat) merupakan Ibadah, sebagaimana dalam firman Allah Ta’ala (artinya) :
Artinya: “Ketika kamu beristighatsah kepada Rabbmu (dalam perang Badr, pen), maka Dia mengabulkannya untukmu” (QS. al-Anfal : 9)
Barangsiapa yang Beristighatsah kepada selain Allah dalam perkara yang tidak dimampui kecuali hanya Allah semata atau beristighatsah kepada mayit (orang yang telah wafat) atau beristighatsah kepada orang hidup namun jauh posisinya (tidak hadir di hadapan kita), tanpa ada penghubung. Maka sungguh dia telah berbuat SYIRIK.
✒ asy-Syaikh ‘Ali bin Yahya al-Haddadi hafizhahullah
http://miratsul-anbiya.net/2014/10/16/silsilah-tauhid-ibadah/

0 komentar:

Posting Komentar