Senin, 29 April 2024

EMANG BOLEH, SUAMI MASAK SENDIRI, CUCI BAJU SENDIRI

EMANG BOLEH, SUAMI MASAK SENDIRI, CUCI BAJU SENDIRI

Asy Syaikh Muhammad Bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah mengatakan:

ومن تواضع النبي ﷺ أنه كان في بيته في خدمة أهله، يحلب الشاة، يخصف النعل، يخدمهم في بيتهم ؛ لأن عائشة سئلت ماذا كان النبي ﷺ يصنع في بيته؟ قالت : كان في مهنة أهله يعني في خدمتهم عليه الصلاة والسلام . فمثلاً الإنسان إذا كان في بيته فمن السنة أن يصنع الشاي مثلاً لنفسه ، ويطبخ إذا كان يعرف، ويغسل ما يحتاج إلى غسله، كل هذا من السنة، أنت إذا فعلت ذلك تثاب عليه ثواب سنة ؛ اقتداء بالرسول عليه الصلاة والسلام وتواضعا الله عزّ وجلَّ ؛ ولأن هذا يوجد المحبة بينك وبين أهلك، إذا شعر أهلك أنك تساعدهم في مهنتهم أحبوك، وازدادت قيمتك عندهم، فيكون في هذا مصلحة كبيرة .

Diantara kerendahan hati Nabi ﷺ adalah beliau di rumahnya melayani keluarganya, memerah susu domba, memperbaiki sandal, dan melayani mereka di rumah mereka. Karena Aisyah radhiyallahu anha pernah ditanya: "Apa yang dilakukan Rasulullah ﷺ di rumahnya?", beliau menjawab: "Beliau melakukan pekerjaan untuk keluarganya", artinya melayani mereka, ﷺ. 

Jadi misalkan seseorang berada di rumahnya, maka disunnahkan baginya untuk membuat teh sendiri, misalnya, memasak jika dia tahu caranya, dan mencuci apa yang perlu dicuci. Semua ini termasuk bagian dari sunnah. Jika engkau melakukan hal itu, maka engkau akan dibalas dengan pahala sunnah dalam rangka meneladani Rasulullah ﷺ, dan merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. 

Dan dikarenakan ini akan menimbulkan rasa cinta antara engkau dan keluargamu. Jika keluargamu merasa bahwa engkau telah membantu pekerjaan mereka, tentu mereka akan mencintaimu, dan kadarmu disisi merekapun akan meningkat, maka pada hal ini terdapat maslahat yang besar. 

Syarh Riyadhish Shalihin [3/529]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar