Kamis, 15 September 2016

TENTANG PERPUTARAN BUMI

*TENTANG PERPUTARAN BUMI*

*_Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah_*

*Pertanyaan:*
Tentang perputaran (rotasi) bumi? Dan tentang perputaran matahari di sekitar bumi (revolusi)? Apa arahan Anda bagi orang yang menyandarkan kepada pengajaran materi Geografi yang di dalamnya ada penyebutan tentang pergantian siang dan malam dikarenakan perputaran bumi di sekitar matahari

*Jawaban:*
Ringkasnya pendapat kami seputar rotasi bumi termasuk perkara yang tidak disebutkan padanya peniadaan atau pun penetapan baik dalam al Quran maupun dalam hadits.

Karena firman Allah Ta'ala:

وألقى في الأرض رواسي أن تميد بكم

Dan Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu. (Al Quran surat An Nahl (16) ayat 15)

tidaklah dengan jelas  menetapkan rotasinya, meskipun sebagian orang berdalil dengannya berdasarkan firmannya:

(Tidak goncang bersamamu)

menunjukkan bahwa bumi itu memiliki pergerakan. Seandainya bukan karena gunung-gunung ini, niscaya bergoncang siapa yang ada di atasnya.

Firman-Nya:

{الله الذي جعل لكم الأرض قرارا  } 

Allahlah yang menjadikan bumi bagi kalian sebagai tempat menetap.
[al Mukmin:64]

tidaklah dengan jelas dalam meniadakan rotasinya karena bumi jika kondisinya
terjaga daerahnya dalam berotasi disebabkan gunung-gunung yang Allah tancapkan padanya, maka bumi pun menjadi stabil meskipun berotasi.

Adapun pendapat kami
seputar revolusi matahari terhadap bumi yang dengannya terjadi pergantin malam dan siang, maka sesungguhnya kami berpegang dengan kontekstual (zhahir) al Quran dan hadits tentang berevolusinya matahari terhadap bumi yang dengannya terjadi pergantian malam dan siang hingga tegak dalil pasti yang menjadi hujjah bagi kami dengan memalingkan kontekstual al Quran dan hadits ----- dan bahwasannya saya seperti itu---

Sehingga yang wajib atas seorang mukmin adalah berpegang teguh dengan kontekstual al Quran dan hadits dalam masalah ini dan selainnya.

Diantara dalil tentang revolusi matahari terhadap bumi yang dengannya terjadi pergantian siang dan malam firman Allah Ta'ala

{وترى الشمس إذا طلعت تزاور عن كهفهم ذات اليمين وإذا غربت تقرضهم ذات الشمال }

Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke sebelah kanan dan bila matahari itu terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri (Al Kahfi: 17)

Empat perbuatan ini disandarkan kepada matahari yaitu terbit, condong, terbenam, dan menjauhi. Seandainya pergantian siang dan malam karena revolusi bumi tentunya Allah berfirman: Dan engkau melihat matahari ketika permukan bumi menampakkan kepada matahari condong dari gua mereka dan seterusnya.

Telah shahih dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bahwasannya Beliau bertanya kepada Abu Dzar Radhiyallahu 'Anhu ketika matahari tenggelam: Apakah engkau tahu kemana dia pergi? Jawabnya: Allah dan Rasulnya yang lebih tahu. Beliau bersabda: Sesungguhnya dia pergi dan bersujud di bawah Arsy lalu meminta ijin kemudian diijinkan untuknya. Dan dia meminta ijin maka tidak diijinkan untuknyq dan dikatakan : kembalilah dari mana engkau datang lalu dia pun terbit dari tempat terbenamnya.

Dalam hadits ini ada penyandaran pergi dan kembali serta terbit kepada matahari dan hal ini jelas menunjukkan bahwa malam dan siang terjadi karena revolusi matahari terhadap bumi.

Adapun apa yang disebutkan ahli perbintangan masa kini, maka menurut kami belum menyampaikan kepada batasan yakin, sehingga kami tidak meninggalkan kontekstual al Quran dan hadits karenanya.

Jadi, kami katakan kepada orang yang menyandarkan kepada pengajaran materi geografi hendaknya dia menjelaskan kepada para pelajar bahwa al Quran dan hadits keduanya  kontekstualnya menunjukkan pergantian siang dan malam hanyalah terjadi karena revolusi matahari terhadap bumi tidak sebaliknya.

Jika seorang pelajar bertanya: Mana yang diambil kontekstual al Quran dan hadits atau apa yang diklaim orang-orang yang menganggap bahwa hal ini termasuk masalah yang pasti?

Jawabannya: Kita mengambil kontekstual al Quran dan hadits karena al Quran itu ucapan Allah Ta'ala yang Dia adalah Maha Pencipta seluruh wujud dan alam dengan seluruh materi dan kondisi yang ada di dalamnya serta pergerakan dan diamnya. Ucapan-Nya adalah paling benar dan paling jelas karena Dia Subhanahu wa Ta'ala menurunkan al Quran sebagai penjelas segala sesuatu. Allah juga mengabarkan bahwa Dia menjelaskan kepada hamba-hamba-Nya agar mereka tidak tersesat.

Adapun As Sunnah adalah ucapan utusan Tuhan seluruh alam. Beliau manusia yang paling tahu dengan hukum dan perbuaran Rabb-Nya. Beliau tidak mengucapkan semisal perkara ini melainkan dengan wahyu dari  Allah 'Azza wa Jalla karena tidak ada ruang menyampaikannya tanpa wahyu. Dan menurut perkiraanku--Allah yang lebih tahu-- kelak akan datang waktu yang akan menghancurkan pemikiran ahli perbintangan masa kini sebagaimana hancurnya pemikiran Darwin tentang asal manusia.

📚Majmu' Fatawa wa Rasail

📁http://bit.ly/Al-Ukhuwwah

سئل فضيلة الشيخ: عن دوران الأرض؟ ودوران الشمس حول الأرض؟ وما توجيهكم لمن أسند إليه تدريس مادة الجغرافيا وفيها أن تعاقب الليل والنهار بسبب دوران الأرض حول الشمس؟
فأجاب فضيلته بقوله : خلاصة رأينا حول دوران الأرض أنه من الأمور التي لم يرد فيها نفي ولا إثبات لا في الكتاب ولا في السنة، وذلك لأن قوله - تعالى -: { وَأَلْقَى فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ } . ليس بصريح في دورانها، وإن كان بعض الناس قد استدل بها عليه محتجا بأن قوله: { أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ } يدل على أن للأرض حركة، لولا هذه الرواسي لاضطربت بمن عليها.
وقوله: { اللَّهُ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ قَرَارًا } ليس بصريح في انتفاء دورانها، لأنها إذا كانت محفوظة من الميدان في دورانها بما ألقى الله فيها من الرواسي صارت قرارا، وإن كانت تدور.
أما رأينا حول دوران الشمس على الأرض الذي يحصل به تعاقب الليل والنهار، فإننا مستمسكون بظاهر الكتاب والسنة من أن الشمس تدور على الأرض دورانا يحصل به تعاقب الليل والنهار، حتى يقوم دليل قطعي يكون لنا حجة بصرف ظاهر الكتاب والسنة إليه - وأنى ذلك - فالواجب على المؤمن أن يستمسك بظاهر القرآن الكريم والسنة في هذه الأمور وغيرها.
ومن الأدلة على أن الشمس تدور على الأرض دورانا يحصل به تعاقب الليل والنهار، قوله - تعالى -: { وَتَرَى الشَّمْسَ إِذَا طَلَعَتْ تَزَاوَرُ عَنْ كَهْفِهِمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَإِذَا غَرَبَتْ تَقْرِضُهُمْ ذَاتَ الشِّمَالِ } . فهذه أربعة أفعال أسندت إلى الشمس ( طلعت )، ( تزاور )، ( غربت )، ( تقرضهم ). ولو كان تعاقب الليل والنهار بدوران الأرض لقال: وترى الشمس إذا تبين سطح الأرض إليها تزاور كهفهم عنها أو نحو ذلك، وثبت « عن النبي، صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أنه قال لأبي ذر حين غربت الشمس: " أتدري أين تذهب؟ " فقال: الله ورسوله أعلم. قال: " فإنها تذهب »« وتسجد تحت العرش وتستأذن فيؤذن لها، وأنها تستأذن فلا يؤذن لها ويقال: ارجعي من حيث جئت، فتطلع من مغربها ". » ففي هذا إسناد الذهاب والرجوع والطلوع إليها وهو ظاهر في أن الليل والنهار يكون بدوران الشمس على الأرض.
وأما ما ذكره علماء الفلك العصريون، فإنه لم يصل عندنا إلى حدّ اليقين فلا ندع من أجله ظاهر كتاب ربّنا وسنة نبينا.
ونقول لمن أسند إليه تدريس مادة الجغرافيا يبين للطلبة أن القرآن الكريم والسنة كلاهما يدل بظاهره على أن تعاقب الليل والنهار، إنما يكون بدوران الشمس على الأرض لا بالعكس.
فإذا قال الطالب: أيهما نأخذ به أظاهر الكتاب والسنة أم ما يدعيه هؤلاء الذين يزعمون أن هذه من الأمور اليقينيات؟
فجوابه: أنا نأخذ بظاهر الكتاب والسنة؛ لأن القرآن الكريم كلام الله - تعالى - الذي هو خالق الكون كله، والعالم بكل ما فيه من أعيان وأحوال، وحركة وسكون، وكلامه - تعالى - أصدق الكلام وأبينه، وهو - سبحانه - أنزل الكتاب تبيانا لكل شيء، وأخبر - سبحانه - أنه يبين لعباده لئلا يضلوا، وأما السنة فهي كلام رسول رب العالمين، وهو أعلم الخلق بأحكام ربه وأفعاله، ولا ينطق بمثل هذه الأمور إلا بوحي من الله - عز وجل - لأنه لا مجال لتلقيها من غير الوحي. وفي ظني - والله أعلم - أنه سيجئ الوقت الذي تتحطم فيه فكرة علماء الفلك العصريين كما تحطمت فكرة داروين حول نشأة الإنسان.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar