🔬 Oleh:
Asy-Syaikh Al-'Allaamah Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i -rahimahullah-
✹✹✹
📞 P E R T A N Y A A N :
Apabila Ahlus Sunnah BERSIKAP KERAS mengingkari setiap penentangan -yang menyelisihi- terhadap Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah dan tidak menerima segala bentuk pemikiran yang keluar dari wilayah (keduanya yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah),
MAKA apakah metode yang benar yang seharusnya ditempuh agar mengokohkan umat ini dalam memulihkan keunggulan dan kemuliaannya, dan dari manakah kita memulainya?
🔓 J A W A B A N :
الــطريق الــصـحيح هو الرّجـوع إلـى العــلماء إلـى علــماء الــسّنّة لا عــلماء السُّوء
☝Jalan yang benar adalah mengembalikan urusan kepada para 'ULAMA -yakni- 'ulama Ahlus Sunnah bukan ulama suu' (yang jelek aqidah dan manhajnya).
◾KARENA sungguh Allah Yang Maha Tinggi telah berfirman dalam kitab-Nya: ْ
﴿ وَإِذَا جَاءَهُمْ أَمْرٌ مِنَ الأَمْنِ أَوِ الْخَوْفِ أَذَاعُوا بِهِ وَلَوْ رَدُّوهُ إِلَى الرَّسُولِ وَإِلَى أُوْلِي الأَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِينَ يَسْتَنْبِطُونَهُ مِنْهُم ﴾
"Dan apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan ataupun ketakutan, lalu mereka pun menyiarkannya. Dan seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan Ulil Amri di antara mereka tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya dari mereka (Rasul dan Ulil Amri).” [Q.S.An-Nisa` ayat 83]
◾Dan Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman:
َ
﴿ وَمَا يَعْقِلهَا إِلَّا الْعَالِمُون َ ﴾
"Dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." [Q.S.Al-'Ankabuut ayat 43]
◾Dan Allah Subhaanahu wa Ta'ala berfirman dalam kitab-Nya yang mulia menceritakan kisah Qarun ketika ia keluar kepada kaumnya dalam (memamerkan) kemegahannya:
﴿ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيم # وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِّمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الصَّابِرُونَ ﴾
"Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia: " Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun; sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar ”, Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu:
"Kecelakaan yang besarlah bagi kalian, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shalih. Dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar". [Q.S. Al- Qashash ayat 79-80]
🍃 Sehingga ULAMA adalah orang-orang yang menempatkan sesuatu pada tempatnya. Suatu kewajiban bagi para penguasa untuk merujuk kepada Ahlul 'Ilmi. Wajib atas para komandan (perwira tinggi) untuk senantiasa mengembalikan urusan mereka kepada ulama.
❗Akan tetapi tidak dihadirkan kepada kita seorang hizbi atau orang yang terpengaruh dengan hizbiyyah, kemudian kita katakan " Orang-orang merujuk kepadanya!!! ”
👍 (Yang benar) kepada ulama Al-Kitab (Al-Qur’an) dan As-Sunnah yang mementingkan (memperhatikan) perkara kaum muslimin. Wallahul musta'an (dan Allah lah tempat memohon pertolongan). Kemudian setelahnya adalah dengan berpegang teguh kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah merupakan perkara yang penting.
👐Jika seorang ulama datang kepadamu dan berkata: Daftarkan dirimu pada Partai Persatuan untuk Reformasi (Partai Ikhwanul Muslimin di Yaman) atau Jum'iyyah Al-Hikmah (yayasan milik sururiyyun di Yaman), maka mintalah dalil kepadanya (tentang bolehnya hal tersebut)!
Dan minta buku-buku catatannya -bukan terkait manhaj saja atau bidikan-bidikan tertentu- kemudian kau katakan padanya: "Aku ingin memaparkannya kepada seorang yang alim."
⚠Dan seperti ini juga jika seorang 'alim dikelabui dan mereka (hizbiyyin) membidiknya dengan berbagai macam tujuan yang ia tidak tahu apa maksud sebenarnya, maka hendaknya kamu bertatsabbut (meminta kejelasan).
===========================
🔪 Lihatlah kepada seseorang yang telah membunuh 99 jiwa -dan hadits tersebut terdapat di dalam Shahihain dari hadits Abu Sa'id-, yang lelaki (pembunuh) itu bertanya tentang orang yang paling berilmu di muka bumi, kemudian ditunjukan padanya seorang yang ahli ibadah.
❓Ia bertanya kepadanya: "Sungguh aku telah membunuh 99 jiwa, apakah ada taubat untukku? ”,
MAKA sang ahli ibadah (namun tidak berilmu) pun menjawab: "Tidak ada (taubat bagimu).”
Maka laki-laki itu membunuhnya. Ia bertanya lagi tentang orang yang paling berilmu semuka bumi, kemudian ditunjukkan padanya seorang ulama, lalu pria itu berkata: "Aku telah membunuh 100 jiwa apakah ada taubat bagiku ? ”
Sang 'ulama menjawab: " Tentu saja, SIAPAKAH YANG MAMPU MENGHALANGI ANTARA DIRIMU DENGAN TAUBAT?
Namun pergilah engkau dari negerimu karena sungguh itu adalah negeri yang buruk." Kemudian disebutkan haditsnya dan tempat akhir laki-laki itu adalah masuk ke dalam surga.
===========================
🚩 Sehingga engkau mesti bertanya tentang urusanmu kepada ulama yang ini dan yang itu.
مـــا تسأل الذي هــو يتقـــلب ويتلـــون تارة مـع هــذا الـــحزب وأخرى مــع هذا الحزب..
📛 "Dan janganlah kau tanya kepada orang yang SIKAPNYA PLIN-PLAN DAN BUNGLON (BERWARNA-WARNI) yang terkadang hinggap dengan kelompok (hizbiyyah) ini dan di lain waktu dengan kelompok yang itu.."
🔄 Sampai-sampai salah seorang penuntut ilmu dari Mesir berkata: "Aku telah berpindah-pindah dari satu kelompok ke kelompok yang lain sampai dua belas kelompok. Dan berakhir keadaanku kepada Kitab dan Sunnah."
👣 MAKA engkau sejak awal dan dari permulaan hendaknya mengokohkan langkahmu..
Ayyub bin Tamimah berkata:
من سعـــادة الـــمرء أن يوفق للسنة من أول أمـــره
"Termasuk kebahagiaan seseorang adalah ia diberi taufik kepada sunnah sejak awal urusannya."
Walhamdulillahi Rabbil 'Aalamiin.
----------------
📼 من شـــريط : ( هـــداية المحتار في أجـــوبة أسئلة أهــل ذمــــار )
Dari kaset: (Hidayatul Muhtaar fii Ajwibati As`ilati Ahli Dzammar)
✲✲✲
🌐 Sumber:
http://muqbel.net/fatwa.php?
✏ Alih Bahasa:
Abu Kuraib Habib bin Ahmad (Bandung) -hafizhohullah- [FBF-1]
__________________
🔍 مجموعـــــــة توزيع الفــــــــوائد
📌❂ WA Forum Berbagi Faidah [FBF] | www.alfawaaid.net
Wa''Minhaj Ahlil Hadits''
📲【••WALIS ⊙ WA Al-Istiqomah••】
✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧✧
💻 http://walis-net.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar