Silsilah Mutiara Hikmah
------------------------
PENTINGNYA MEMPELAJARI ILMU NAHWU.
~~~~~~~~~~~~~~~~
Berkata Ibnu Hibban rohimahulloh:
"Sungguh aku telah mendengar Muhammad bin Nashr bin Naufal berkata:
Aku mendengar Abu Daud as-Sinji berkata:
Telah menceritakan kepada kami Sahl bin Hani, beliau berkata:
Aku mendengar al-Ashmu'i berkata:
Sesungguhnya perkara yang lebih aku takutkan atas penuntut ilmu apabila tidak mengerti ilmu nahwu akan termasuk ke dalam sabda Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam:
«مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّداً فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ» رواه البخاري (١٠٧) ومسلم (١٠٢)
"Barangsiapa berdusta atas diriku dengan sengaja maka hendaknya dia persiapkan tempat duduknya dari api neraka". [HR. Bukhori (107), Muslim (102)]
Karena Nabi shollallohu 'alaihi wa sallam bukan orang yang keliru dalam berucap dan tidak pernah melakukan kesalahan dalam pembicaraannya,
🔖 maka kapanpun Anda meriwayatkan darinya dan Anda melakukan kesalahan padanya, Anda telah berdusta atas dirinya".
📔 Rowdhotul 'uqola wa nuzhatul fudhola hal. 307.
__✏ Alih Bahasa: Muhammad Sholehuddin Abu Abduh.
~~~~~ ~~~~~~
قال ابن حبان :
ولقد سمعت محمدَ بن نصر بن نوفل يقول :
سمعت أبا داود السنجي، يقول :
حدثني سهل بن هانئ، قال :
سمعتُ الأصمعي يقول : ( إن أخوفَ ما أخاف على طالب العلم إذا لم يعرف النحو أن يدخل فيما قال النبيُّ صلى الله عليه وسلم : (( مَنْ كذب عليَّ متعمدًا فليتبوأ مَقعدَه من النار )) (١) ؛
لأنه - عليه الصلاة والسلام - لم يكن لحَّانًا، ولم يلحنْ في حديثه،
فمهما رويتَ عنه ولحنتَ فيه ، كذبتَ عليه)
(١) رواه البخاري (١٠٧)،ومسلم (١٠٢).
[ روضة العقلاء ونزهة الفضلاء :ص٣٠٧]
------------------------
🌏 WA Ahlus Sunnah Karawang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar