𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐏𝐀 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐀𝐋𝐄𝐇 𝐏𝐔𝐍 𝐃𝐈𝐓𝐈𝐌𝐏𝐀 𝐌𝐔𝐒𝐈𝐁𝐀𝐇?

Posted On // Leave a Comment
𝐌𝐄𝐍𝐆𝐀𝐏𝐀 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐒𝐀𝐋𝐄𝐇 𝐏𝐔𝐍 𝐃𝐈𝐓𝐈𝐌𝐏𝐀 𝐌𝐔𝐒𝐈𝐁𝐀𝐇?

Asy Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah pernah ditanya:

قول بعض الناس: مـا نزل بـلاء إلا بذنب ومـا رفـع إلا بتـوبة"، هـل هـذا صحيح؟

Ucapan sebagian orang: “Tidaklah suatu musibah turun kecuali karena dosa, dan tidaklah ia diangkat kecuali dengan tobat” , apakah ini benar? 

Beliau rahimahullah menjawab:

" هذا لا يصح؛ لأن الله قد يبتلي الإنسان بشيء بغير ذنب، فالرسول عليه الصلاة والسلام ابتلاه الله في أشياء كثيرة وهو قد غفر الله ما تقدم من ذنبه وما تأخر، ولكن الرسول عليه الصلاة والسلام تصيبه المصائب لرفع درجاته، ولينال درجة الصابرين...".

Ini tidaklah benar.

Sebab, Allah bisa saja menguji seseorang bukan karena dosa. 

Rasulullah ﷺ sendiri telah diuji oleh Allah dalam banyak hal, padahal Allah telah mengampuni dosa beliau yang terdahulu maupun yang akan datang.

Namun, musibah yang menimpa Rasulullah ﷺ terjadi untuk meninggikan derajat beliau, agar beliau meraih kedudukan orang-orang yang sabar.

Syarh Shahih Al-Bukhari (14/630)
____
🛜 https://t.me/alistifadah


[Read more]

𝐊𝐄𝐀𝐃𝐈𝐋𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐀𝐑𝐔𝐍𝐈𝐀 𝐀𝐋𝐋𝐀𝐇 𝐓𝐀‘𝐀𝐋𝐀

Posted On // Leave a Comment
𝐊𝐄𝐀𝐃𝐈𝐋𝐀𝐍 𝐃𝐀𝐍 𝐊𝐀𝐑𝐔𝐍𝐈𝐀 𝐀𝐋𝐋𝐀𝐇 𝐓𝐀‘𝐀𝐋𝐀

Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:

"كُلُّ نِعمةٍ منهُ فَضْلٌ، وكُلُّ نِقمةٍ منهُ عَدْلٌ،وليسَ لمَخلُوقٍ عليه حَقٌّ،إلّا ما أحقَّهُ هو على نَفسهِ المُقَدَّسةِ، كقولِهِ{كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ}، وقولِه{وكانَ حَقّاً عَلَيْنَا نَصْرُ المُؤْمِنِينَ}،وذلك بحُكمِ وَعْدِهِ وصِدْقِهِ في خَبرِهِ".

"Setiap nikmat yang Allah berikan adalah murni karunia. 

Dan setiap musibah atau hukuman yang Allah turunkan adalah keadilan-Nya.

Tidak ada satu makhluk pun yang memiliki hak atas Allah, kecuali hak yang Allah tetapkan sendiri atas diri-Nya Yang Mahasuci.

Seperti firman-Nya:
{كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ}

“Tuhanmu telah menetapkan sifat kasih sayang pada diri-Nya.” (QS. Al-An'am : 54)

Dan firman-Nya:
{وَكَانَ حَقًّا عَلَيْنَا نَصْرُ الْمُؤْمِنِينَ}

“Dan merupakan hak Kami untuk menolong orang-orang yang beriman.” 

Semua itu terjadi karena janji-Nya yang pasti dan kebenaran berita-Nya." (QS. Ar-Rum : 47)

Minhajus Sunnah, 6/397
____
🛜 https://t.me/alistifadah
https://t.me/dr_elbukhary/4760



[Read more]

𝐒𝐘𝐀𝐇𝐖𝐀𝐓: 𝐋𝐄𝐙𝐀𝐓 𝐒𝐄𝐒𝐀𝐀𝐓, 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐀𝐊𝐈𝐓𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐀𝐀𝐓 𝐊𝐄𝐌𝐀𝐓𝐈𝐀𝐍

Posted On // Leave a Comment
𝐒𝐘𝐀𝐇𝐖𝐀𝐓: 𝐋𝐄𝐙𝐀𝐓 𝐒𝐄𝐒𝐀𝐀𝐓, 𝐌𝐄𝐍𝐘𝐀𝐊𝐈𝐓𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐀𝐀𝐓 𝐊𝐄𝐌𝐀𝐓𝐈𝐀𝐍

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

شهوات الدنيا في القلب كشهوات الأطعمة في المعدة، وسوف يجد العبد عند الموت لشهوات الدنيا في قلبه من الكراهة والنّتن والقبح ما يجده للأطعمة اللذيذة إذا انتهت في المعدة غايتها. وكما أن الأطعمة كما كانت ألذّ طعمًا وأكثر دسمًا وأكثر حلاوة كان رجيعها أقذر، فكذلك كل شهوة كانت في النفس ألذّ وأقوى فالتّأذّي بها عند الموت أشد، كما أن تفجع الإنسان بمحبوبه إذا فقده يقوى بقدر محبة المحبوب.

“Syahwat dunia yang ada di dalam hati itu seperti makanan lezat yang masuk ke dalam perut. 

Ketika seseorang menghadapi kematian, ia akan merasakan dari syahwat dunia yang memenuhi hatinya rasa jijik, bau busuk, dan keburukan.

Seperti halnya makanan yang tadinya terasa enak, namun ketika mencapai ujung proses pencernaan, ia berubah menjadi sesuatu yang menjijikkan.

Sebagaimana makanan, semakin lezat rasanya, semakin berlemak, semakin manis, maka kotoran akhirnya pun semakin buruk.

Begitu pula syahwat, semakin ia terasa nikmat dan kuat di dalam jiwa, maka rasa sakit ketika berpisah darinya saat kematian akan semakin berat. 

Sama seperti rasa pedih seseorang ketika kehilangan sesuatu yang ia cintai, itu akan semakin besar sesuai kadar cintanya pada hal tersebut.”

Uddatush Shabirin, hlm. 445
____
🛜 https://t.me/alistifadah

[Read more]

𝐁𝐀𝐇𝐀𝐒𝐀 𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐍𝐉𝐔𝐊𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐈𝐀𝐏𝐀 𝐊𝐈𝐓𝐀

Posted On // Leave a Comment
𝐁𝐀𝐇𝐀𝐒𝐀 𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐍𝐉𝐔𝐊𝐊𝐀𝐍 𝐒𝐈𝐀𝐏𝐀 𝐊𝐈𝐓𝐀

----------

[ 𝐌𝐞𝐧𝐣𝐚𝐠𝐚 𝐊𝐞𝐡𝐨𝐫𝐦𝐚𝐭𝐚𝐧 𝐔𝐜𝐚𝐩𝐚𝐧 𝐓𝐞𝐫𝐦𝐚𝐬𝐮𝐤 𝐀𝐤𝐡𝐥𝐚𝐤 𝐌𝐮𝐥𝐢𝐚 𝐎𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐀𝐫𝐚𝐛 ]

Al-‘Allamah Prof. Dr. Abdullah bin Abdurrahim Al-Bukhari hafizhahullah berkata:

Kebiasaan orang Arab adalah menjaga kehormatan dalam ucapan mereka, menjaga kesucian kata-kata, menggunakan bahasa kiasan dalam berbicara, dan menjaga lisan dari perkara yang seharusnya juga dijaga oleh pendengaran dan penglihatan.

Ini termasuk akhlak mulia, karena memang sudah menjadi kebiasaan mereka untuk memilih kata yang bersih, serta menjaga lisan dari kata-kata yang menjijikkan untuk didengar atau dilihat. 

Coba perhatikan, baik yang diucapkan maupun yang ditulis oleh banyak orang polos, dungu, ceroboh, dan kurang pendidikan, betapa banyak kata-kata buruk dan memalukan yang muncul, bukankah begitu?

Bahkan dalam adab berbicara, tata krama berbahasa, mereka sangat jauh dari jalan orang-orang yang berakhlak, menjaga kehormatan, dan memiliki rasa malu. Laa haula wa laa quwwata illa billah.

Mereka mengira bahwa sikap sembrono, ucapan kasar, kotor, dan tidak terpuji bisa menyelamatkan dan membebaskan mereka dari kesalahan. 

Lalu ketika ditegur atau diperingatkan, mereka mulai mencari-cari istilah atau tulisan yang bisa membenarkan diri. 

Mereka kira itu akan menolong mereka, padahal tidak.

Akan tetapi, karena minimnya pemahaman, bengkoknya cara berpikir, buruknya pendidikan, dan rendahnya adab, apa yang akan dihasilkan? Ya, inilah yang kita lihat saat ini, dengan sangat disayangkan.

(Syarah Al-Arba'in fil Ahkam karya Al-Hafizh Abdul ‘Azhim Al-Mundziri – Pelajaran ke-3)
____
🛜 https://t.me/alistifadah
https://t.me/dr_elbukhary/4750


[Read more]

𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇𝐊𝐀𝐇 𝐊𝐄𝐀𝐃𝐀𝐀𝐍 𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐋𝐀𝐘𝐀𝐊 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐃𝐈𝐁𝐀𝐖𝐀 𝐊𝐄 𝐊𝐔𝐁𝐔𝐑?

Posted On // Leave a Comment
𝐒𝐔𝐃𝐀𝐇𝐊𝐀𝐇 𝐊𝐄𝐀𝐃𝐀𝐀𝐍 𝐊𝐈𝐓𝐀 𝐋𝐀𝐘𝐀𝐊 𝐔𝐍𝐓𝐔𝐊 𝐃𝐈𝐁𝐀𝐖𝐀 𝐊𝐄 𝐊𝐔𝐁𝐔𝐑?

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata:

وانظر حالك الذي أنت عليه إن كان يصلح للموت والقبر فتمادى عليه وإن كان لا يصلح لهذين فتب إلى الله تعالى منها وارجع إلى ما يصلح

“Lihatlah keadaan dirimu saat ini. Jika keadaan itu layak untuk menghadapi kematian dan cocok untuk dibawa ke alam kubur, maka teruskanlah hidup dalam keadaan itu. 

Namun jika tidak layak untuk keduanya, maka bertobatlah kepada Allah Ta’ala dan kembalilah kepada keadaan yang pantas (untuk menghadapi kematian dan kubur).”

Bustanul Wa’izhin, hal. 193
____
🛜 https://t.me/alistifadah


[Read more]

𝐊𝐄𝐓𝐈𝐊𝐀 𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐃𝐈𝐑𝐇𝐀𝐌 𝐇𝐀𝐑𝐀𝐌 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐇𝐀𝐏𝐔𝐒 𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈 𝐒𝐄𝐑𝐀𝐓𝐔𝐒 𝐑𝐈𝐁𝐔 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐉𝐈𝐊𝐀𝐍

Posted On // Leave a Comment
𝐊𝐄𝐓𝐈𝐊𝐀 𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐃𝐈𝐑𝐇𝐀𝐌 𝐇𝐀𝐑𝐀𝐌 𝐌𝐄𝐍𝐆𝐇𝐀𝐏𝐔𝐒 𝐍𝐈𝐋𝐀𝐈 𝐒𝐄𝐑𝐀𝐓𝐔𝐒 𝐑𝐈𝐁𝐔 𝐊𝐄𝐁𝐀𝐉𝐈𝐊𝐀𝐍

Imam Malik bin Dinar rahimahullah berkata:

لَأَنْ يَتْرُكَ الرَّجُلُ دِرْهَمًا حَرَامًا خَيْرٌ لَهُ مِنْ أَنْ يَتَصَدَّقَ بمئة أَلْفِ دِرْهَم

"Seseorang meninggalkan satu dirham yang haram, itu lebih baik baginya daripada ia bersedekah seratus ribu dirham."

Al‑Mujalasah wa Jawahirul ʿIlm, 1255
____
🛜 https://t.me/alistifadah


[Read more]

𝐏𝐄𝐑𝐁𝐀𝐈𝐊𝐈𝐋𝐀𝐇 𝐒𝐈𝐒𝐀 𝐔𝐌𝐔𝐑𝐌𝐔, 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐓𝐀𝐊 𝐀𝐃𝐀 𝐋𝐀𝐆𝐈 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔

Posted On // Leave a Comment
𝐏𝐄𝐑𝐁𝐀𝐈𝐊𝐈𝐋𝐀𝐇 𝐒𝐈𝐒𝐀 𝐔𝐌𝐔𝐑𝐌𝐔, 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐓𝐀𝐊 𝐀𝐃𝐀 𝐋𝐀𝐆𝐈 𝐖𝐀𝐊𝐓𝐔

Dikatakan bahwa Al-Fudhail pernah bertanya kepada seorang lelaki: “Berapa usiamu sekarang?”

Ia menjawab: “Enam puluh tahun.”

Al-Fudhail berkata: “Berarti selama enam puluh tahun engkau sedang berjalan menuju Tuhanmu, dan sebentar lagi engkau akan sampai.”

Lelaki itu pun berkata: “Innaa lillahi wa innaa ilaihi raji‘un.” (Kita milik Allah dan kepada-Nya kita pasti kembali.)

Al-Fudhail lalu berkata: “Siapa yang tahu bahwa dirinya adalah hamba milik Allah, dan bahwa ia akan kembali kepada-Nya, maka hendaknya ia sadar bahwa ia akan dihentikan (dihisab), dan akan ditanya (dimintai pertanggungjawaban). Maka siapkanlah jawaban untuk pertanyaan itu.”

Lelaki itu bertanya: “Kalau begitu, apa solusinya? Apa yang harus aku lakukan?”

Al-Fudhail menjawab: “Caranya mudah.”

Lelaki itu bertanya lagi: “Apa itu?”

Beliau menjawab:

تحسن فيما بقي يغفر لك ما مضى فإنك إن أسأت فيما بقي أخذت بما مضى وما بقى

“Perbaikilah sisa umurmu, maka Allah akan mengampuni masa lalumu.

Namun jika engkau masih buruk (berbuat dosa) di sisa umurmu ini, maka engkau akan dihukum karena dosa-dosa yang telah lalu dan yang tersisa.”

Lathaiful-Ma‘arif, hal. 102
____
🛜 https://t.me/alistifadah



[Read more]

𝐒𝐀𝐀𝐓 𝐀𝐋𝐋𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐔𝐊𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐋𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐍𝐓𝐔𝐓 𝐈𝐋𝐌𝐔, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐓𝐔𝐍𝐃𝐀

Posted On // Leave a Comment
𝐒𝐀𝐀𝐓 𝐀𝐋𝐋𝐀𝐇 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐔𝐊𝐀𝐊𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐋𝐀𝐍 𝐌𝐄𝐍𝐔𝐍𝐓𝐔𝐓 𝐈𝐋𝐌𝐔, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐓𝐔𝐍𝐃𝐀

Imam al-Khatib al-Baghdadi rahimahullah berkata:

وينبغي لمن اتسع وقته، وأصلح الله له جسمه، وحبب إليه الخروج من طبقة الجاهلين، وألقى في قلبه العزيمة على التفقه في الدين أن يغتنم المبادرة إلى ذلك خوفاً من حدوث أمر يقطعه عنه، وتجدد حال تمنعه منه.

“Seseorang yang memiliki waktu luang, tubuh yang sehat, dan Allah tanamkan dalam dirinya kecintaan untuk keluar dari golongan orang-orang yang jahil, serta Allah masukkan ke dalam hatinya tekad untuk mendalami agama, maka hendaknya ia segera memanfaatkan kesempatan itu. 

Karena dikhawatirkan akan muncul sesuatu yang menghalanginya, atau datang keadaan baru yang membuatnya terhalang dari menuntut ilmu.”

Al-Faqih wal-Mutafaqqih, 2/87
____
🛜 https://t.me/alistifadah
[Read more]

𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐓𝐄𝐍𝐓𝐔 𝐁𝐎𝐑𝐎𝐒, 𝐒𝐄𝐃𝐈𝐊𝐈𝐓 𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐓𝐄𝐍𝐓𝐔 𝐇𝐄𝐌𝐀𝐓

Posted On // Leave a Comment
𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊 𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐓𝐄𝐍𝐓𝐔 𝐁𝐎𝐑𝐎𝐒, 𝐒𝐄𝐃𝐈𝐊𝐈𝐓 𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐓𝐄𝐍𝐓𝐔 𝐇𝐄𝐌𝐀𝐓

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

إِنَّ ٱلۡمُبَذِّرِينَ كَانُوٓاْ إِخۡوَٰنَ ٱلشَّيَٰطِينِ

"Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan." (QS. Al-Isra' : 27)

Imam Mujahid bin Jabr rahimahullah berkata:

لَوْ أَنْفَقَ إِنْسَانٌ مَالَهُ كُلَّهُ فِي الْحَقِّ، لَمْ يَكُنْ مُبَذِّرًا ، وَلَوْ أَنْفَقَ مُدًا فِي غَيْرِ حَقَّهِ كَانَ تَبْذِيرًا

“Seandainya seseorang menghabiskan seluruh hartanya di jalan yang benar, maka itu tidak dianggap sebagai pemborosan. 

Tapi kalau dia membelanjakan satu mud saja (takaran kecil) pada sesuatu yang bukan pada tempatnya, maka itu sudah termasuk pemborosan.”

Tafsir Ibnu Katsir, Surat Al-Isra’, ayat 27
____
🛜 https://t.me/alistifadah
https://t.me/fawaz_almdkhli/4700?single



[Read more]

𝐇𝐀𝐃𝐈𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐑𝐃𝐔𝐆𝐀 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐄𝐍𝐂𝐈𝐌𝐔

Posted On // Leave a Comment
𝐇𝐀𝐃𝐈𝐀𝐇 𝐓𝐀𝐊 𝐓𝐄𝐑𝐃𝐔𝐆𝐀 𝐃𝐀𝐑𝐈 𝐎𝐑𝐀𝐍𝐆 𝐘𝐀𝐍𝐆 𝐌𝐄𝐌𝐁𝐄𝐍𝐂𝐈𝐌𝐔

Imam Al-Fudhail bin ‘Iyadh rahimahullah berkata:

حَسَنَاتُكَ مِنْ عَدُوِّكَ أَكْثَرُ مِنْهَا مِنْ صَدِيقِكَ؛ لأَنَّ عَدُوَّكَ إِذَا ذُكِرْتَ عِنْدَهُ يَغْتَابُكَ، وَإِنَّمَا يَدْفَعُ إِلَيْكَ الْمِسْكِينُ حَسَنَاتِهِ

“Pahala yang engkau dapatkan dari musuhmu itu sebenarnya lebih banyak daripada yang engkau dapat dari temanmu.

Karena, ketika dirimu disebut di hadapan musuhmu, ia akan menggunjing (mengghibah) dirimu, dan sebenarnya di saat itulah si miskin (kasihan) itu sedang menyerahkan pahala-pahalanya kepadamu."

Al-Mujalasah wa Jawahirul ‘Ilm (8/43)
____
🛜 https://t.me/alistifadah
https://t.me/fawaz_almdkhli/4696?single


[Read more]